Emiten bank digital, PT Bank Jago Tbk (ARTO) berencana menerbitkan saham baru melaui penawaran program kepemilikan saham manajemen dan karyawan (MESOP).
Melansir prospektus, Bank Jago akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement dengan menerbitkan 250 juta saham atau setara 1,80% dari modal ditempatkan dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Manajemen perseroan menganalisis, modal perusahaan akan meningkat sebesar Rp 25 miliar, dibandingkan sebelum pelaksanaan program MESOP perdana ini. Dengan demikian, modal Bank Jago yang semula Rp 1,38 triliun akan naik 1,80% menjadi Rp 1,41 triliun.
"Dengan asumsi seluruh saham dalam private placement dapat diterbitkan melalui pelaksanaan
hak opsi pada program MESOP maka pemegang saham akan terkena dilusi kepemilikan maksimum sebesar 1,77%," tulis manajemen Bank Jago dalam keterangan resminya, Rabu (24/5)
Periode pendistribusian hak opsi tahap pertama dilakukan pada Juni 2023 maksimum 70% dari total hak opsi dalam program MESOP. Lalu, untuk tahap kedua selambatnya Juni 2024 untuk sejumlah maksimum sisa dari total hak opsi yang belum didistribusikan dalam Program MESOP.
Perseroan akan meminta persetujuan terkait aksi korporasi ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 25 Mei 2023 besok.
Hingga berakhirnya sesi pertama perdagangan, saham ARTO terpantu turun 1,91% ke level Rp 2.570 per saham. Volume perdagangan Bank Jago mencapai 11,35 juta dengan nilai transaksi Rp 28,96 miliar.
Volume saham yang ditransaksikan tercatat 8,14 juta dengan nilai transaksi Rp 20,76 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 2.309 kali dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 35,75 triliun.