PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan melakukan pembelian kembali saham atau buyback saham. Pembelian kembali saham dilakukan untuk pemisahan segmen usaha atau spin off unit usaha Indihome untuk kemudian digabungkan dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi, mengatakan perseroan akan membeli saham dari pemegang saham dengan harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan 90 hari kalender di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum pengumuman rancangan pemisahan dan keterbukaan informasi kepada masyarakat terkait spin off.
"Harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan yaitu Rp 3.921 per saham," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (6/6).
Bila mengacu pada rata-rata perdagangan hari ini, nilai tersebut berada di bawah harga pasar. Saham Telkom diperdagangkan di kisaran Rp 4.050 sampai dengan Rp 4.130 per saham.
Para pemegang saham publik perseroan yang berhak untuk meminta agar sahamnya dibeli perseroan harus tercatat dalam daftar pemegang saham pada 5 Mei 2023. Pemegang saham juga diwajibkan hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Heri mengatakan pemegang saham perseroan wajib mengisi formulir pernyataan menjual saham pada website Telkom Indonesia. Jika ada pemegang saham yang meminta sahamnya dibeli TLKM namun tidak memenuhi syarat, maka pemegang saham tersebut tidak berhak untuk meminta sahamnya dibeli oleh TLKM.
Adapun, Telkom Indonesia menandatangani perjanjian pemisahan bersyarat atau Conditional Spin-Off Agreement dengan Telkomsel pada 6 April 2023. Perjanjian ini terkait pemisahan Indihome dari Telkom.
Nilai segmen usaha Indihome yang akan dipisahkan adalah sebesar Rp 58,24 triliun. Alasan dilakukannya rencana transaksi pemisahan tersebut guna mempertahankan daya saing dan keunggulan perseroan dalam menghadapi persaingan usaha di sektor telekomunikasi.