Perusahaan holding pariswisata Badan Usaha Milik Negara (BUMN) InJourney PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) terlilit utang dari proyek Sirkuit Mandalika senilai Rp 4,6 triliun. 

Perusahaan kemudian mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 1,19 triliun. Rencananya, ITDC akan menggunakan Rp 1,05 triliun dari suntikan PMN tersebut untuk menutup sebagian utang. 

Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, mengatakan perusahaan tidak bisa menyelesaikan kewajiban jangka pendek yaitu Rp 1,2 triliun. "Di antaranya untuk bayar pembangunan Grand Stand, VIP Vilage dan kebutuhan modal kerja penyelenggaraan event," kata Dony, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI, dikutip Kamis (15/6).

Dony juga menyebut, kewajiban pembayaran jangka panjang perusahaan mencapai Rp 3,4 triliun. Dirinya telah menyiapkan beberapa strategi untuk menekan utang seperti menghapus event World Superbike (WSBK) dari Sirkut Mandalika.

Mandalika Grand Prix Association (MGPA) juga merencanakan untuk membuat sirkuit lain untuk kebutuhan ajang internasional. Strategi ini disebut agar pengelola Sirkuit Mandalika lebih untung.

Terakhir, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia akan mencari investor swasta dan berharap ada investor yang berinvestasi dalam lahan Mandalika

Namun Dony akan meninjau harganya sebelum mencari investor untuk berinvestasi. "Saat ini harga ditawarkan harganya lebih tinggi tiga kali lipat, jadi tidak ada investor masuk," katanya.

Sebelumnya, pemerintah menggelontorkan dana Rp 2,73 triliun untuk pembangunan Sirkuit Mandalika. Dukungan pendanaan tersebut mengalir melalui suntikan dana kepada BUMN hingga fasilitas perpajakan.

"#Uangkita turut berkontribusi dalam mendukung perhelatan akbar MotoGP ini antara lain lewat penyertaan Modal Negara (PMN) dan dukungan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan insentif bea masuk dan pajak impor," tulis Sri Mulyani dalam unggahan instagramnya @smindrawati dikutip Senin (21/3).

Sri Mulyani merinci dukungan pendanaan tersebut mengalir lewat PMN kepada BUMN pariwisata yakni Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebesar Rp 1,3 triliun.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail