IHSG Terus Merah, Ini Cara Mengelola Emosi Versi Lo Kheng Hong

Youtube UKDW Yogyakarta
Lo Kheng Hong dalam acara seminar How To Be a Wise and Smart Investor Amidst Uncertainty? di UKDW Yogyakarta, Sabtu (17/6)
Penulis: Lona Olavia
20/6/2023, 15.08 WIB

Indeks harga saham gabungan atau IHSG berada dalam tren melemah pada beberapa hari perdagangan. IHSG tengah berada dalam tren bearishBearish adalah kondisi pasar saham pada saat grafik menunjukkan pola menukik ke bawah atau menggambarkan melemahnya tren pasar. Bearish dilambangkan dengan beruang karena beruang mencakar dengan pola gerakan dari atas ke bawah.

IHSG pada akhir perdagangan sesi I Selasa (20/6) ditutup ke level 6.656 usai runtuh 0,45%. 312 saham terjebak dalam zona merah.

Alhasil banyak saham yang anjlok harganya hingga memicu emosi investor menjadi menyala-nyala. Menanggapi kondisi ini, pria yang sering disebut Warren Buffet asal Indonesia Lo Kheng Hong memberikan pandangannya. 

“Pasar saham berubah tiap hari, supaya kita tidak jadi orang yang emosional adalah kita harus tahu apa yang kita beli. Kalau kita tidak tahu apa yang kita beli, tentu emosi kita menjadi fluktuasi trus terombang-ambing,” kata Lo Kheng Hong dalam acara seminar How To Be a Wise and Smart Investor Amidst Uncertainty? di UKDW Yogyakarta, dikutip Selasa (20/6).

Lo Kheng Hong mengatakan, saat pasar saham terkoreksi ini sebenarnya merupakan momentum emas yang dapat dimanfaatkan untuk mendulang cuan. Apalagi dalam bukunya ia mengatakan bahwa harta karun yang terpendam bukan berada di bawah laut melainkan di pasar saham.

“Kalau saham turun, eh ini adalah peluang emas lho. Covid datang, harga saham banyak yang turun, tapi saya tidak pusing. Punya mindset positif ini sedang hujan emas di bursa. Kapan lagi beli Mercy harga Bajaj,” ujar Lo Kheng Hong.

Namun untuk bisa menemukan saham Mercy seharga Bajaj alias membeli saham prospektif dengan valuasi murah, maka ada beberapa strategi yang harus diterapkan.

Lo Kheng Hong menyebut jika ingin menjadi investor saham yang berhasil kuncinya adalah membaca. Ia mengaku, dirinya kerap kali membaca laporan keuangan emiten, koran, buku saham, bahkan media sosial juga. Apalagi menjadi seorang investor saham itu sangat mudah dan sederhana. Lantaran ilmu yang harus dimiliki tidak begitu rumit, hanya perlu memahami ilmu matematika dasar.

Lalu jika sudah mendapatkan saham wonderful company atau perusahaan yang luar biasa, meski harganya tengah turun maka ia mengaku masih bisa tenang.

“Jadi karena saya beli Mercy harga Bajaj meski ia turun saya tenang saja. Saya bisa mengelolanya dengan sangat baik. Jadi kalau harganya turun saya tidak stres, tidak sedih, karena saya bisa kelola emosi saya. Maka penting untuk punya mindset yang baik,” kata Lo Kheng Hong.

Di sisi lain, ia mengatakan bursa saham adalah perangkat memindahkan uang orang yang sabar kepada orang yang sabar.

"Investor yang sabar akan dapat cuan. Ketika kita punya saham wonderful company makin disimpan harganya makin mahal itu bisa jadi mesin pencetak uang. Wonderful company terus naik, meski turun akan naik lagi," ujarnya.