Emiten produsen mie instan Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 2,19 triliun atau sebesar 47,79% dari laba bersih tahun 2022 senilai Rp 4,58 triliun. Pembagian tersebut sudah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2022 pada Jumat (23/6).
Harga dividen tunai yang akan dibayarkan Indofood CBP yaitu Rp 188 per saham. Perusahaan menyisihkan Rp 5 miliar dari laba bersih 2022 digunakan untuk dana cadangan. Sementara sisa laba bersih akan dicatatkan sebagai laba ditahan.
Untuk diketahui, emiten bersandi ICBP ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 64,79 triliun pada 2022. Angka ini naik 14,07% dibandingkan tahun sebelumnya 2021 sebesar Rp 56,80 triliun. Selanjutnya, direksi akan menetapkan jadwal dan tata cara pembayaran dividen final.
Adapun, ICBP mencatatkan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp 64,8 triliun di tahun 2022. Jumlah itu meningkat 14% dari Rp 56,8 triliun di tahun 2021. Laba usaha ICBP naik 15% menjadi Rp 13,38 triliun dari sebelumnya Rp 11,67 triliun.
Sementara itu, marjin laba usaha stabil di kisaran 20,6%. Laba inti atau core profit yang mencerminkan kinerja operasional ICBP meningkat 7% menjadi Rp 7,31 triliun dari sebelumnya Rp 6,86 triliun.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim, mengatakan tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perusahaan-perusahaan FMCG karena ketegangan geopolitik, berbagai perubahan seputar peraturan dan kebijakan, serta kenaikan harga berbagai komoditas.
"Meskipun demikian, saya gembira ICBP dapat terus mencatatkan kinerja keuangan dan bisnis yang baik di tahun 2022 didukung oleh kekuatan brand equity, pricing power, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat," ucap Anthoni dalam keterangan resmi, Senin (27/3).
Pada perdagangan Jumat ini, harga saham ICBP bergerak naik tipis 0,22% ke level Rp 11.175 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 130,32 triliun. Sejak awal tahun, saham ICBP juga naik 11,75%.