Lo Kheng Hong akan Jual Saham ABMM Jika Sudah di Atas Harga Ini

Youtube Intiland
Lo Kheng Hong di acara talk show exclusive: \"Warren Buffet Wisdom by Lo Kheng Hong” dalam kanal YouTube Intiland Development, Jumat (23/6).
Penulis: Lona Olavia
26/6/2023, 15.08 WIB

Investor kawakan Lo Kheng Hong meyakini harga saham emiten tambang batu bara PT ABM Investama Tbk (ABMM) masih mampu menguat. Hal itu meski harga batu bara saat ini sedang dalam tren melemah.

Batu bara menjadi komoditas yang berkinerja cukup buruk sepanjang tahun ini. Padahal harga batu bara sempat mencapai puncaknya tahun lalu.

Lo Kheng Hong mengatakan, dirinya membeli saham ABMM pada harga Rp 1.300. Kemudian harga batu bara tiba-tiba melesat menjadi US$ 400 per ton. Sehingga saham ABMM yang semula berharga Rp 1.300 naik menjadi Rp 4.850.

Namun menurutnya saat harga saham ABMM di level Rp 4.850 per lembar dengan memperhitungkan laba maka masih memiliki price to earning dua kali. Sehingga dirinya mengaku masih ragu untuk menjualnya.

Lalu ia bercerita harga saham ABMM sempat turun ke level Rp 2.450. Hal ini membuat keuntungan Lo Kheng Hong berkurang sebanyak Rp 250 miliar.

Kemudian meski saat ini sudah ada di level Rp 3.000, namun ia mengaku masih belum terpikir untuk menjual saham batu bara tersebut.

“Kapan mau dijual? Di Rp 4.850 saja tidak dijual, masa Rp 3.000 dijual, tetap simpan. Jawabannya sederhana itu yah," ucap Lo Kheng Hong di acara talk show exclusive: "Warren Buffet Wisdom by Lo Kheng Hong” dalam kanal YouTube Intiland Development dikutip Senin (26/6).

Apalagi Lo Kheng Hong berharap ABM Investama bisa menjadi wonderful company atau emiten pencetak uang. Hal itu berdasarkan price earning ratio (PER) dan price to book value (PBV) yang terbilang masih sangat rendah. Adapun PER ABM Investama berada di posisi 1,53 kali dengan PBV berada di posisi 0,99 kali.

PER merupakan rasio yang menggambarkan harga saham sebuah perusahaan dibandingkan dengan keuntungan atau laba yang dihasilkan perusahaan tersebut. Sedangkan PBV  adalah rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan.

Baru-baru ini Lo Kheng Hong mengantongi Rp 45 miliar hasil dividen dari ABM Investama. Investor kawakan tersebut tercatat memiliki sebanyak 113,6 juta saham di emiten batu bara tersebut. Dividen tahun buku 2022 bahkan lebih besar ketimbang tahun sebelumnya yang hanya Rp 735 miliar atau setara Rp 267 per saham.

Sebagai informasi, ABM Investama memutuskan pembagian dividen tunai senilai US$ 75 juta atau setara Rp 1,1 triliun. Setiap pemegang saham berhak memperoleh dividen senilai Rp 400 per saham.