Entitas nikel Grup Harita PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) akan membagikan dividen tunai total Rp 1,4 triliun atau 30% dari laba tahun buku 2022. 

Hal tersebut mengacu kepada hasil keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 28 Juni 2023 lalu.

Melansir keterbukaan informasi BEI, Rabu (5/7) bahwa per lembar saham dari dividen tunai ini bernilai Rp 22,18 per saham.

Manajemen pun membeberkan jadwal pembagian dividen dari perusahaan pertambangan milik Grup Harita tersebut.

Berikut jadwal pembagian dividen PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) :

  • Cum dividen untuk perdagangan pada Pasar Reguler dan Negosiasi : 10 Juli 2023
  • Ex dividen untuk perdagangan pada Pasar Reguler dan Negosiasi : 11 Juli 2023
  • Cum dividen untuk perdagangan pada Pasar Tunai :  12 Juli 2023
  • Ex dividen untuk perdagangan pada Pasar Tunai : 13 Juli 2023
  • Batas akhir pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham : 12 Juli 2023, pukul 16.00 WIB
  • Pelaksanaan pembayaran dividen : 3 Agustus 2023

Selain menyetujui pembagian dividen, para pemegang saham juga memberikan persetujuan atas penggunaan hasil usaha NCKL untuk tahun buku 2022 sebagai dana cadangan sebesar 0,17% atau Rp 8 miliar.

Jumlah tersebut juga tercatat sebagai dividen interim dan sisanya dicatat sebagai laba ditahan untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan perusahaan.

Pada tahun 2022, NCKL membukukan laba bersih sebesar Rp 4,7 triliun atau naik 137,1% dari Rp 2 triliun pada tahun sebelumnya. Laba tersebut diperoleh dari kenaikan pendapatan usaha pada 2022 menjadi Rp 9,6 triliun, naik 16,3% dari Rp 8,2 triliun di tahun 2021.

Sebagai informasi Trimegah Bangun Persada resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada 12 April 2023. Emiten berkode NCKL tersebut menjadi perusahaan tercatat ke-31 yang tercatat di bursa pada 2023.

Perseroan menawarkan 7,99 miliar saham atau setara dengan 12,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun harga penawaran umum yang ditetapkan Rp 1.250 per saham. Melalui aksi korporasi ini, perseroan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 9,99 triliun.

Reporter: Zahwa Madjid