Anak Usaha PHE Elnusa Percepat Penyelesaian Sumur Pengembangan Mudi-27

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi PT Elnusa Tbk di acara IPA Convention and Exhibition (Convex) 2019 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019). PT Elnusa Tbk adalah satu-satunya perusahaan nasional yang menguasai kompetensi di bidang jasa minyak dan gas bumi antara lain: Jasa Seismic, Pengeboran dan Pengelolaan Lapangan Minyak.
Penulis: Lona Olavia
13/7/2023, 07.05 WIB

PT Elnusa Tbk (ELSA) yang merupakan anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengumumkan penyelesaian pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari target yang ditetapkan.

Sebelumnya sumur pengembangan Mudi-27 terletak di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berhasil dirampungkan lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari oleh Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari zona 11 regional 4 subholding upstream Pertamina. 

“Elnusa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu zona 11 regional 4 subholding upstream pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucap Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing dalam keterbukaan informasi BEI dikutip, Kamis (13/7).

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada proyek Mudi-27 PHE TEJ yaitu drilling fluid services (DFS) dan H2S monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran. Di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Sementara untuk pekerjaan H2S monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S atau hidrogen sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan pengawasan H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

Charles menambahkan bahwa Elnusa secara keseluruhan mampu mencatatkan zero accident dalam proyek Mudi-27 ini. Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri.

Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari subholding upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin mengatakan, dari sumur pengembangan Mudi-27 diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini. Sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh pemerintah. Termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” ujar ia.

Belanja Modal

Elnusa merealisasikan satu per satu belanja modalnya dengan menambah armada mobil tangki untuk jasa distribusi & logistik energi sebesar Rp 200 miliar.

Direktur Utama Elnusa John Hisar Simamora menjelaskan, perseroan melakukan investasi tepat guna yakni pembelian aset pada salah satu inti bisnis Elnusa di jasa distribusi dan logistik energi. Untuk itu perusahaan pada tahun ini menganggarkan belanja modal sebesar Rp 500 miliar secara konsolidasi. 

“Sebagai bagian dari komitmen kami dalam memastikan distribusi energi yang efisien dan handal di seluruh Indonesia, Elnusa secara rutin setiap tahunnya melakukan investasi dengan menambah armada mobil tangki baru maupun mengganti aset mobil tangki yang sudah habis masa pakainya dalam kurun waktu 10 tahun,” kata John.

Penambahan armada mobil tangki ini akan dikelola oleh anak usaha Elnusa yakni PT Elnusa Petrofin (EPN). Armada akan dioperasikan di wilayah operasi Pertamina seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

PT Elnusa Petrofin per semester I 2023 mengelola mengelola sekitar 1.800 unit mobil tangki dan memiliki 665 unit mobil tangki aset. Realisasi dari investasi ini akan dilakukan secara bertahap mulai pertengahan tahun ini hingga akhir tahun 2023. Melalui investasi ini Elnusa menargetkan untuk memperoleh kontrak jangka panjang pada pengelolaan transportasi bahan bakar minyak.