INET Patok Harga IPO di Batas Atas Rp 101, MAHA di Batas Bawah Rp 118

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di layar monitor di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (1/2/2023). IHSG ditutup pada level 6.862 atau menguat 22,91 poin dari perdagangan sebelumnya, yang ditopang sejumlah kenaikan Indeks sektoral diantaranya sektor barang konsumen nonprimer yang naik 1,27 persen, sektor barang konsumen primer naik 1,17 persen dan sektor infrastruktur naik 0,98 persen.
Penulis: Lona Olavia
18/7/2023, 15.00 WIB

Dua calon emiten baru yaitu PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) yang bergerak di bisnis teknologi dan PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) di sektor energi sudah menetapkan harga penawaran umumnya.

INET akhirnya mematok harga penawaran umum perdana atau IPO Rp 101 per saham. Harga tersebut merupakan batas atas dari harga penawaran awalnya di rentang Rp 100-101 per saham. Sedangkan MAHA menetapkan harga Rp 118 per saham atau di batas bawah dari kisaran awalnya Rp 118-128 per saham.

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk 

Sinergi Inti Andalan Prima menawarkan 1,5 miliar saham baru atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini INET akan meraih dana segar hingga Rp 151,5 miliar.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 2,1 miliar lembar waran seri I yang menyertai saham baru atau 35% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Nantinya, waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham saat penjatahan penawaran umum.  

Rencananya, perusahaan akan menggunakan sekitar Rp 90 miliar dari dana IPO untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu PT Pusat Fiber Indonesia (PFI). Rinciannya Rp 60 miliar untuk belanja modal untuk pengembangan jaringan kabel fiber optik di area Jabodetabek.

Sekitar Rp 30 miliar akan digunakan oleh PFI sebagai modal kerja, namun tidak terbatas pada pembelian bandwidth internet, pembayaran gaji karyawan, dan uang jaminan atau deposit sewa fiber optic di area Pulau Jawa.

Selain itu sekitar Rp 30 miliar akan digunakan oleh PFI sebagai modal kerja antara lain namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, pembayaran gaji karyawan dan uang jaminan sewa fiber optic di area Pulau Jawa. Dana deposit tersebut akan dikembalikan kepada PFI secara bertahap setiap tahunnya sesuai dengan masa sewa yaitu 9 tahun. Setelah dana tersebut dikembalikan kepada PFI, PFI akan menggunakan dana tersebut sebagai tambahan modal kerja.

Penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek adalah PT Shinhan Sekuritas Indonesia. Berikut jadwal IPO dan waran PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk:

  • Masa Penawaran Umum: 17 Juli - 20 Juli 2023
  • Tanggal Penjatahan: 20 Juli 2023
  • Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I: 21 Juli 2023
  • Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I: 24 Juli 2023
  • Tanggal Awal Pelaksanaan Waran Seri I: 24 Januari 2024
  • Tanggal Akhir Pelaksanaan Waran Seri I: 26 Januari 2026
  • Tanggal Akhir Masa Berlaku Waran Seri I: 26 Januari 2026

PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk

Sedangkan Mandiri Herindo Adiperkasa menawarkan 4,16 miliar saham baru atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini perseroan akan meraih dana segar Rp 491,58 miliar.

Adapun masa penawaran umum perseroan pada 18 hingga 21 Juli 2023 serta tanggal pencatatan pada 25 Juli 2023.

Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham akan digunakan untuk 60% digunakan untuk pembelian armada truk baru dan 40% akan digunakan untuk pembelian sekitar 50 unit dolly, serta 100 unit vessel untuk peningkatan kapasitas produksi dan peremajaan unit.

Manajemen perusahaan mengatakan pembelian unit dolly dan vessel akan ditentukan kemudian menyesuaikan kebutuhan perseroan. Rencananya akan direalisasikan dalam kurun waktu Agustus 2023 sampai dengan Desember 2023, sementara sisanya di tahun 2024 secara bertahap.

Penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Berikut jadwal IPO PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA):

  • Masa Penawaran Umum : 18 – 21 Juli 2023
  • Tanggal Penjatahan : 21 Juli 2023
  • Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 24 Juli 2023
  • Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 25 Juli 2023