Perusahaan di bidang perdagangan bitumen atau aspal PT Berkah Mulia Mandiri Tbk mengincar sebanyak-banyaknya dana Rp 77 miliar dari aksi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham. Dana tersebut didapatkan setelah calon emiten yang akan memakai kode saham BITU itu melepas 550 juta saham atau 31,3% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Perseroan membuka harga penawaran di kisaran Rp 131-140 per saham. Namun dalam prospektus awal Berkah Mulia Mandiri yang dikutip dari laman e-IPO, Kamis (20/7) dijelaskan bahwa perseroan dapat melakukan perubahan rentang harga paling lambat tiga hari kerja sebelum batas waktu konfirmasi ada atau tidaknya perubahan informasi atau penyampaian informasi mengenai jumlah dan harga penawaran efek.
BITU secara bersamaan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 137,5 juta waran seri I secara gratis kepada para pemegang saham baru. Setiap pemegang 4 saham baru berhak memperoleh 1 waran seri I. Di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan yang akan ditetapkan kemudian.
Adapun seluruh dana dari IPO setelah dikurangi biaya emisi, sekitar Rp 9,10 miliar akan digunakan untuk belanja modal sebagai pelunasan sebidang tanah. Sisanya akan digunakan untuk keperluan modal kerja yang tergolong dalam modal operasional, seperti biaya operasional, pembelian bahan baku pendukung, biaya logistik, pembayaran upah, maupun tunjangan tenaga kerja, dan biaya pemasaran produk perseroan.
Sedangkan dana yang diperoleh BITU dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran maka seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Seperti untuk biaya operasional, pemasaran, dan pembelian prasarana penunjang proyek.
Penjamin pelaksana emisi efek adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. Sedangkan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Berikut jadwal sementara IPO dan waran PT Berkah Mulia Mandiri Tbk:
- Jadwal Sementara Masa Penawaran Awal (Bookbuilding): 20-25 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Efektif: 31 Juli 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 2-4 Agustus 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan: 4 Agustus 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi: 7 Agustus 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia: 8 Agustus 2023
- Perkiraan Periode Pelaksanaan Waran Seri I: 8 Februari 2024 – 8 Agustus 2024
- Perkiraan Akhir Masa Berlakunya Waran Seri I: 8 Agustus 2024
Setelah IPO saham ini mulai tahun buku 2023 dan seterusnya, manajemen perseroan berencana untuk membayarkan dividen tunai sebanyak-banyaknya 30% atas laba bersih tahun berjalan perseroan.
Terkait kinerja keuangan, pendapatan perseroan untuk akhir 2022 adalah sebesar Rp 249,05 miliar atau naik 10,16% bila dibandingkan akhir tahun sebelumnya. Lalu laba neto tahun berjalan di 2022 adalah Rp 10,16 miliar atau tumbuh16,28% dari akhir tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan disebabkan oleh penambahan area distribusi dan penambahan kuantitas penjualan, serta adanya kenaikan harga aspal per kilogram.
Sebagai informasi, PT Berkah Mulia Mandiri Tbk adalah perusahaan yang telah berdiri lebih dari 20 tahun dan telah berpengalaman di bidang perdagangan bitumen dalam jumlah besar. Di mana masih sedikit perusahaan sejenis yang ada saat ini dengan pangsa pasar yang masih sangat besar.
Pada awal didirikan di tahun 1999, BITU memulai kegiatan usahanya sebagai distributor pelumas industrial dan kapal. Sejalan dengan waktu, tahun 2001, perseroan mulai mengembangkan bisnisnya ke bisnis distribusi drummed bitumen. Sejak tahun 2004 perseroan mulai fokus sebagai distributor bitumen.
Kemudian semenjak tahun 2023, perseroan hanya menjalankan bidang usaha dalam perdagangan bitumen dan pengelola terminal bitumen. Hingga saat ini, perseroan telah memiliki lebih dari 200 mitra baik korporasi swasta maupun pemerintah. Perseroan saat ini mengoperasikan empat terminal bitumen yang tersebar di Indonesia.
Saat ini perseroan memiliki 2 perusahaan anak dengan kepemilikan langsung, yaitu PT Cosmic Berkah Mulia Mandiri dan PT Aspal Multi Sarana.
Pemegang saham BITU terbesarnya terdiri dari PT Mega Rahardja Investama 89,39%, Megawatie Cahyani 9,69%, dan Lasmono Imam Rahardjo 0,91%.