BUMN karya berbondong-bondong mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dalam hal penyediaan bahan dasar konstruksi beserta pengerjaannya.
Bahkan untuk mempercepat proyek tersebut, enam BUMN karya mendirikan perusahaan patungan yaitu PT Karya Logistik Nusantara. Perusahaan tersebut telah didirikan pada 10 Februari 2023 yang lalu.
Enam BUMN tersebut adalah PT Hutama Karya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Brantas Abipraya dan PT Nindya Karya.
Executive Vice President PT Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, perusahaan patungan ini dibentuk untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dalam penyediaan bahan dasar konstruksi. Serta fokus pada bidang bisnis beton pracetak dan perdagangan material konstruksi. Adapun modal dasar usaha patungan tercatat mencapai Rp 340 miliar, serta modal yang telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp 85 miliar.
Secara koporasi, emiten BUMN Karya beserta anak usahanya juga mendapat peluang garapan jumbo dari proyek IKN.
PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) misalnya, sampai dengan akhir Juni 2023 telah menggenggam delapan proyek IKN dengan total nilai kontrak sebesar Rp 4,15 triliun. Berikut kemajuannya:
- Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Tahap 1 sudah 100%
- Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Tahap 2 sudah mencapai 63,1%
- Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat mencapai 26,3%
- Jalan Tol IKN Segment 3B Kariangau - Sp. Tempadung mencapai 24,55% Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara mencapai 13,9%
- Gedung Kantor Kepresidenan RI mencapai 15%
- Gedung Kementerian Sekretariat Negara RI mencapai 8,9%
- Jalan Akses Menuju Masjid IKN dan Dermaga Logistik yang merupakan kontrak baru
Selain itu, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) juga sedang menggarap dua proyek IKN senilai Rp 1,2 triliun. Antara lain proyek hunian pekerja konstruksi dengan nilai kontrak bruto sebesar Rp 442 miliar dan proyek Gedung Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi dengan kontrak baru bruto sebesar Rp 746 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk Purba Yudha Tama mengatakan, kemajuan pembangunan Gedung Kemenko Marves di IKN adalah sekitar 7% hingga Juli 2023. Ia mengatakan, proyek tersebut ditargetkan rampung pada kuartal III 2024.
Tak hanya itu, induk usaha WEGE yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga mendapat kontrak yang diperoleh mencapai Rp 3,5 triliun di proyek IKN. WIKA diketahui menjadi kontraktor pelaksana pada pembangunan Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau-SP Tempadung dan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur.
Sementara itu, Yudha menyebutkan pihaknya tengah mengikuti proses tender untuk pembangunan hunian aparatur sipil negara di IKN. Hasil tender proyek tersebut kemungkinan akan diumumkan pada pertengahan tahun ini.
Jika WEGE memenangkan tender, proses konstruksi proyek tersebut akan dimulai paling lambat pada kuartal IV 2023. Sementara itu, proses pengerjaan hunian tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2024 mendatang.
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tak ketinggalan melalui unit bisnisnya yaitu Infrastructure II Division memenangkan tender untuk pembangunan proyek Jalan Feeder Distrik KIPP IKN senilai Rp 1,3 triliun.
Direktur Operasi II PT Waskita Karya Tbk Dhetik Ariyanto menjelaskan, dalam kontrak kerja pembangunan pekerjaan ini membutuhkan waktu selama 390 hari. Pembangunan diperkirakan akan selesai pada Agustus 2024.
Selanjutnya ada PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang mengerjakan tujuh proyek di IKN senilai Rp 2,9 triliun. Proyek meliputi hunian pekerja konstruksi, Tol IKN Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau, fender Jembatan Pulau Balang dan duplikasi Jembatan Pulau Balang, rumah tapak kedinasan untuk jabatan menteri. Kemudian prasarana intake dan jaringan pipa transmisi Sepaku, serta pembangunan tanah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Zona 1B.
Ia menyebutkan, pekerjaan untuk Konstruksi 22 Tower Hunian Pekerja Konstruksi telah rampung dikerjakan ADHI bersama dengan WIKA Gedung. Hunian ini telah difungsikan bagi para pekerja konstruksi Kawasan IKN.
Sementara itu, proyek lain yang akan segera rampung yakni saluran air baku kawasan IKN, prasarana intake Sepaku dengan kemajuan sebesar 91%. Kemudian, ada proyek fender dan bangunan pelengkap Jembatan Pulau Balang yang tengah dikerjakan dengan kemajuan 39%.
Selain itu, PT Hutama Karya juga mendapat kontrak baru, yakni pembangunan bangunan gedung dan kawasan kantor Kementerian Koordinator 2 Bidang Perekonomian di IKN senilai Rp 766 miliar.
Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi mengatakan, pekerjaan utama pada proyek ini terdiri dari dua bagian, yakni bangunan gedung dan penataan kawasan. Ia merinci lingkup pekerjaan utama untuk bangunan gedung mencakup pekerjaan preliminary, arsitektur, interior, struktur, mekanikal gedung, elektrikal gedung, plumbing gedung, penilaian bangunan gedung hijau, dan penerapan smart building.
“Adapun lingkup pekerjaan utama untuk penataan kawasan meliputi pekerjaan geoteknik kawasan, pekerjaan 2 kolam retensi, lanskap kawasan, jalan, jembatan second walkway, kawasan multi utility tunnel, infrastruktur sumber daya air kawasan, mekanikal kawasan, elektrikal kawasan, dan plumbing kawasan,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, ada pula pekerjaan khusus pada proyek yang berada di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ini. Pekerjaan khusus yang dimaksud berupa dewatering yang bermanfaat mencegah penumpukan sedimen, dan pekerjaan perkuatan lereng yang bermanfaat untuk melindungi lapisan permukaan lereng terhadap pengaruh erosi, menambah kestabilan lereng, dan menambah estetika.
“Proyek ini terdiri dari lima gedung dan pekerjaan struktur akan dimulai pada Juli 2023. Kami targetkan selesai pada Agustus 2024 mendatang,” tambah Gunadi.
Meskipun secara kontraktual selesai pada Oktober 2024, tapi mengutip amanah Presiden Jokowi, diharapkan Agustus 2024 sudah dapat melaksanakan upacara di Lapangan Istana Negara.
Sedangkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mencatat perkembangan konstruksi IKN telah mencapai 29,4% per 1 Juni 2023. Menurutnya, sebanyak 36 paket konstruksi telah berjalan, sedangkan 39 paket konstruksi baru dikerjakan pada Juli 2023.
Paket-paket proyek itu nantinya tak semua dikerjakan oleh BUMN, tetapi perusahaan lokal dan nasional juga. Misalnya proyek air minum, pemasangan pipa, pengendalian banjir, dan pembangunan embung.
Proyek IKN menjadi angin segar bagi emiten konstruksi BUMN yang tak lepas dari dukungan anggaran infrastruktur pemerintah dalam APBD 2023 yang meningkat 7,7℅ menjadi Rp 392 triliun, dibandingkan outlook APBD tahun sebelumnya sebesar Rp 353,8 triliun.