Perusahaan fintech peer to peer lending, PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran menunda penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham. Awalnya Akseleran Group berencana untuk melantai di BEI pada 9 Agustus 2023 mendatang.
Padahal perseroan telah melewati masa penawaran awal atau bookbuilding dengan rentang harga Rp 100-120 per saham pada 3-21 Juli 2023. Perseroan juga sudah mendapatkan kode emiten sahamnya yakni AKSL.
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menjelaskan bahwa perusahaan masih membutuhkan waktu lebih panjang untuk mendapatkan investor strategis.
Ivan juga mengatakan bahwa kondisi pasar saat ini membuat banyak investor institusional yang masih menunggu. Kondisi likuiditas di pasar saham juga menjadi salah satu pertimbangan mengapa IPO ditunda.
“Dari segi pasar, waktunya juga kurang pas. Kami membutuhkan waktu lebih panjang. Rencananya sampai Juni tahun depan,” ujar Ivan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/7).
Dengan adanya penundaan aksi korporasi ini, Akseleran juga akan menunda rencana akuisisi perusahaan pembiayaan.
Adapun rencana awalnya, sekitar Rp 36,5 miliar dana yang didapatkan dari IPO akan digunakan oleh perseroan untuk mengakuisisi PT Pratama Interdana Finance (PIF) sebuah perusahaan terbatas yang bergerak di bidang usaha perusahaan pembiayaan.
Perusahaan akan mengambil alih 52,9 juta lembar saham PIF dari Melyana Tjahyadikarta dan Michelle Tjahyadikarta yang mewakili 99,9% modal disetor dan ditempatkan PIF.
Sebelumnya Akseleran menawarkan 2,98 miliar saham baru atau setara 29% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO saham.
Perusahaan menetapkan nilai nominal Rp 25 setiap saham dan harga penawaran awal dipasang Rp 100-120 per saham. Dari aksi tersebut, perseroan akan mendapatkan dana segar sampai Rp 358,61 miliar. Masa penawaran umum akan dilakukan pada 1-7 Agustus 2023.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga akan menerbitkan 298,84 juta Waran Seri I yang dapat dilaksanakan menjadi saham baru dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham. Harga pelaksanaksanaan Waran Seri I yaitu Rp 120 hingga Rp 150. Dari penerbitan waran ini, perusahaan dapat menyerap Rp 44,82 miliar