Data pengguna kartu kredit PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) diduga bocor dan diperjualbelikan dalam sebuah forum peretas. Sebanyak 6,4 juta data yang terduga bocor tersebut meliputi alamat, nomor telepon genggam dan lainnya.
Kabar dugaan kebocoran data kartu kredit BCA itu dibagikan oleh akun @secgron di Twitter pada Rabu (26/7).
“Seorang threat actor di BreachForums menawarkan sebuah jasa login ke akun MyBCA siapapun hanya bermodalkan nama dan nomor rekening. Pelaku juga melampirkan tampilan ketika login ke 6 pemilik rekening,” dalam cuitannya.
Sehubungan dengan informasi yang beredar tersebut, manajemen BCA mengkonfirmasi bahwa telah melakukan pengecekan. Di mana data yang diklaim tersebut berbeda dengan data yang dimiliki oleh bank swasta nasional terbesar tersebut.
“Perlu kami sampaikan bahwa dalam memberikan layanan kepada nasabah, BCA senantiasa melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan secara berlapis. Serta memitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah,” ucap Sekretaris Perusahaan BCA Raymon Yonarto dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (27/7).
Perusahaan menjelaskan seluruh strategi dan penerapan standar keamanan di BCA selalu dievaluasi dan diperbaharui dari waktu ke waktu. Hal tersebut dilakukan dengan memperhatikan perkembangan keamanan siber dan transaksi digital.
“Hal ini merupakan bentuk komitmen kami untuk senantiasa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi nasabah dalam memanfaatkan fasilitas BCA,” kata Raymon.
Sebelumnya, terdapat dua kabar bohong alias hoax soal aplikasi mobile banking atau m-Banking. BCA menegaskan informasi mengenai transfer gratis antar bank dan pop up virus di m-Banking tersebut adalah hoax.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyebut bahwa informasi hoax tersebut dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa berita bohong tersebut sengaja disebarluaskan untuk menakut-nakuti para nasabah
“Ini kreasi di sosial media yang mengada-ada, menakut-nakuti nasabah membuat mereka gamang,” kata Jahja dalam paparan kinerja semester I 2023 secara virtual, Senin (24/7).
Adapun kabar-kabar miring tersebut tidak membuat saham BBCA hancur babak belur. Pada perdagangan Kamis (27/7) pada sesi pertama BBCA sempat melaju ke posisi Rp 9.400 per saham atau naik 0,5%, namun pada sesi kedua kenaikan mulai tertahan. BBCA pukul 14.56 WIB tengah turun 0,5% ke Rp 9.300 per saham.