Perusahaan Tambang Asal Arab Saudi Akuisisi 10% Saham Vale

Katadata/ Wahyu DJ
Penulis: Lona Olavia
31/7/2023, 05.00 WIB

Perusahaan Tambang asal Arab Saudi Ma'aden setuju untuk mengakuisisi 10% saham Vale. Ma’aden merupakan perusahaan strategis yang berinvestasi di aset pertambangan global.

Ma'aden melalui Manara, yang merupakan perusahaan patungan dengan dana investasi publik, sepakat untuk membeli 10% saham Vale Base Metals (VBM). Adapun nilai valuasi VBM saat ini mencapai US$ 26 miliar atau setara Rp 391,5 triliun dengan kurs Rp 15.060 per dolar AS.

"Investasi Manara ke Vale akan memainkan peran penting dalam membantu memperluas produksi tembaga dan nikel di seluruh portofolio asetnya. Itu sangat penting untuk pengembangan teknologi baru yang akan menguntungkan transisi energi global," tulis manajemen, dikutip dari Reuters, Senin (31/7). 

Transaksi ini diharapkan bisa selesai pada kuartal pertama 2024 dan akan dibiayai sepenuhnya oleh Ma'aden.

Sebelumnya perusahaan tambang yang berbasis di Brasil Vale S.A memang dikabarkan telah menandatangani kesepakatan penjualan 13% saham VBM senilai US$ 3,4 miliar atau setara Rp 51 triliun.

Divestasi sebesar 10% akan dibeli oleh Manara Minerals, perusahaan patungan antara lembaga investasi Arab Saudi Public Investment Fund (PIF), dan perusahaan tambang Arab Saudi Ma’aden. Secara bersamaan Vale juga akan menjual 3% saham VBM kepada perusahaan investasi bernama Engine No. 1.

Kesepakatan ini sekaligus menyiratkan valuasi dari VBM sebesar US$ 26 miliar atau setara dengan Rp 390 triliun. Sehingga perusahaan mengklaim menjadi salah satu perusahaan tambang yang memiliki sumber daya dan cadangan mineral terbesar di dunia dengan lokasi di sejumlah wilayah, seperti Brasil, Kanada, dan Indonesia.

"Dengan portofolio berkualitas tinggi kami, kami berada di posisi unik untuk memenuhi permintaan logam hijau yang terus meningkat yang penting untuk transisi energi global," kata CEO Vale Eduardo Bartolomeo dalam sebuah pernyataan.

Berkantor pusat di Toronto, Kanada, Vale Base Metals adalah salah satu produsen logam grup nikel, tembaga, kobalt, dan platinum. VBM memiliki anak usaha di Indonesia PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang dikendalikan melalui Vale Canada Limited.

Vale Indonesia fokus pada produksi nikel dengan kapasitas produksi 75.000 metrik ton per tahun. Mayoritas bahkan hampir semua hasil produksi dari Vale Indonesia diekspor ke luar negeri dengan pembeli adalah induk usaha maupun investor lainnya, yakni Sumitomo Metal Mining Co.Ltd.