Emiten menara telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) terus mengincar menara baru untuk diakuisisi. Usai mencaplok sebanyak 997 menara milik PT Indosat Oooredoo Huthchison, perusahaan kini membidik lagi potensi ratusan menara baru.
"Kita menargetkan akuisisi 1.500 menara. Indosat 1000 menara sudah terealisasi di semester pertama, kurang lebih 500 menara lagi," ucap Direktur Investasi merangkap Sekretaris Perusahaan Mitratel, Hendra Purnama, dalam pertemuan dengan media secara terbatas, baru-baru ini.
Hendra menyebut, perusahaan menargetkan setidaknya bisa mengakuisisi 1.000 menara baru setiap tahunnya. Mitratel sudah mengidentifikasi beberapa perusahaan menara yang potensial untuk diakuisisi.
Misalnya, yang terbesar saat ini dikelola Telkomsel sebanyak 2.000 menara, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) mengelola 3.000 menara, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) juga mengelola 3.000 menara. "Selebihnya perusahaan pengelola menara dengan jumlah kecil-kecil, untuk menara Telkomsel saat ini belum siap untuk dijual," tuturnya.
Pada kesempatan sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel, Ian Sigit Kurniawan menuturkan terkait ekspansi anorganik tersebut, perusahaan pada tahun ini menggelontorkan belanja modal Rp 7 triliun.
"Hingga semester pertama yang terserap sudah 50%," ujar Ian. Perusahaan juga masih mengantongi perolehan dana hasil IPO sekitar Rp 3,1 triliun.
Apabila diperlukan, perusahaan berencana mencari sumber pendanaan lain melalui perbankan untuk ekspansi menara baru. "Nanti sisa pendanaanya kita carikan. Kita sudah dipercaya perbankan, kita optimis. Nilainya tergantung dinamika mana yang potensial," ujarnya.
Selanjutnya: Bisnis Menara Penopang Laba MTEL