Emiten Cinema XXI PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) menargetkan penambahan 220 layar bioskop hingga tahun 2024. Saat ini perusahaan sudah merealisasikan 30 layar sepanjang semester pertama 2023.
Secara rinci 80 layar ditargetkan akan rampung tahun ini dan untuk 140 layar lainnya pada 2024 mendatang. Namun CNMA tidak mengatakan secara rinci rencana lokasi untuk penambahan layar-layar tersebut.
Sekretaris Perusahaan PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk Tri Rudy Anitio menjelaskan, perseroan akan menyiapkan dana US$ 500 ribu per layar atau sekitar Rp 7,59 miliar dengan asumsi kurs Rp 15.195 per dolar AS. Perseroan pun melihat industri film Tanah Air semakin membaik pasca pandemi Covid 19.
“Kami melihat industri film akan membaik, saya yakin karena pandemi sudah selesai. Pada saat tahun 2022, terus terang saya lihat tidak ada film yang baru karena itu semua film diproduksi sebelum pandemi. Karena film dirilis sekarang ini pasti industri akan lebih baik,” ujar Tri dalam pencatatan saham perdana CNMA, Jakarta, Rabu (2/8).
Sebagai informasi, CNMA membuka harga penawaran sebesar Rp 270 untuk setiap lembar saham. Dari keseluruhan proses IPO, Cinema XXI mengumpulkan total dana sebesar Rp 2,25 triliun.
Cinema XXI memiliki dan mengoperasikan 225 bioskop dengan total 1.216 layar di 55 kota di seluruh Indonesia per 31 Desember 2022. Pendapatannya mencapai Rp 4,40 triliun, naik dari periode yang sama di tahun 2021 yang sebesar Rp 1,28 triliun. Perusahaan juga mencatatkan laba Rp 505,85 miliar dari tahun sebelumnya yang rugi Rp 354,26 miliar.
Direktur Utama PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk Hans Gunadi mengaku optimistis atas prospek Cinema XXI. Hal itu seiring pertumbuhan industri bioskop di Indonesia.
“Dengan prospek peningkatan jumlah masyarakat berpenghasilan menengah dan kondisi demografi yang terus meningkat, kami yakin inilah saat yang tepat untuk melaksanakan IPO dan menjadi perusahaan publik,” ujar Hans.