Sejumlah perusahaan semen sudah melaporkan laporan keuangan pertama 2023. Mayoritas membukukan kenaikan dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Dari lima emiten semen yang telah melaporkan kinerjanya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) meraup perolehan laba tertinggi yakni Rp 866,2 miliar.
Selanjutnya, disusul PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengantongi laba Rp 698,4 miliar dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) yang meraup laba Rp 253 miliar.
Dalam riset yang dipublikasikan Mirae Asset Sekuritas, pada tahun ini, industri diproyeksikan semen bakal terdongkrak seiring positifnya industri infrastruktur, ketahanan ekonomi Indonesia yang solid menuju tahun politik kendati menghadapi gejolak kenaikan suku bunga global.
Research Analyst Mirae Asset Sekuritas, Emma Almira Faunil berpendapat ada empat faktor yang akan mendukung prospek industri semen lebih baik di tahun ini. Faktor tersebut adalah normalisasi harga energi dan kompetisi yang semakin kondusif setelah konsolidasi industri, setelah rampungnya akuisisi SMCB dan SMBR oleh SMGR, serta perjanjian sewa dan penggunaan aset Semen Bosowa oleh INTP.
Sedangkan, dua faktor lain adalah utilisasi pabrik yang sudah sangat rendah sehingga kemungkinan akan membaik, serta potensi pemangkasan suku bunga acuan dapat mendorong permintaan properti oleh publik. Tahun ini, Emma memprediksi pertumbuhan kinerja penjualan semen, akan tetap tumbuh satu digit di rentang 0-5% dibanding tahun lalu yang turun 3%.
Berikut secara rinci kinerja lima emiten semen di bursa:
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
Semen Indonesia membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 866,23 miliar pada semester pertama 2023. Laba emiten dengan kode saham SMGR itu naik 3,11% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 840,1 miliar
Berdasarkan laporan keuangannya, Semen Indonesia meraih pendapatan Rp 17,03 triliun pada kuartal II 2023. Raihan pendapatan SMGR naik 1,98% dari sebelumnya Rp 16,7 triliun. Pendapatan terbesar SMGR berasal dari pihak ketiga untuk semen yang meraup Rp 13,02 triliun. Pendapatan dari pihak ketiga untuk semen turun 0,82% dari periode yang sama tahun sebelum Rp 13,13 triliun.
- PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB)
Emiten semen selanjutnya, Solusi Bangun Indonesia bukukan laba periode berjalan Rp 253 miliar sepanjang semester pertama 2023. Pendapatan ini turun 2,63% dari periode yang sama tahun lalu Rp 260,9 miliar.
Melansir laporan keuangan SMCB, dari segi pendapatan juga masih tercatatkan penurunan 0,18%. Per Juni 2023 dibukukan Rp 5,57 triliun sedangkan pada periode yang sama tahun lalu Rp 5,58 triliun. Beban pokok pendapatan SMCB sepanjang enam bulan 2023 tercatat Rp 4,44 triliun.
- PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)
Anak usaha Semen Indonesia membukukan pertumbuhan laba 2,27% hingga Juni 2023. Tercatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 16,6 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu Rp 16, 2 miliar.
Dari segi pendapatan, SMBR catatkan Rp 847 miliar per semester pertama 2023 atau bertumbuh 2,66% secara tahunan dari sebelumnya Rp 824 miliar.
Secara rinci, pendapatan didapatkan dari penjualan semen kepada pihak ketiga yang mencapai Rp 437,02 miliar dan pendapatan dari jasa pengangkutan pihak ketiga Rp 172,65 juta. Sedangkan penjualan kepada pihak berelasi dicatatkan Rp 395 sepanjang semester pertama 2023.
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
Emiten semen Tiga Roda ini mencatatkan laba bersih Rp 698,4 miliar sepanjang enam bulan pertama 2023. Pencapaian ini meningkat 139% dari periode yang sama tahun lalu Rp 291 miliar.
Sedangkan pendapatan bersih INTP dibukukan meningkat 15,3% menjadi Rp 7,97 triliun per Juni 2023. Pada enam bulan pertama tahun lalu, tercatat pendapatan bersih Rp 6,91 triliun.
Secara rinci, pendapatan didapatkan dari penjualan semen sebesar Rp 157 miliar kepada pihak berelasi. Sedangkan kepada pihak ketiga dicatatkan penjualan semen Rp 7,15 triliun, penjualan beton siap pakai Rp 626 miliar, dan penjualan agregat Rp 35 miliar.
- PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT)
Produsen Semen Merah Putih ini mengantongi kenaikan perolehan laba bersih 345,7% menjadi Rp 223,24 miliar ketimbang semester pertama 2022 yang senilai Rp 50,07 miliar. Pendapatan CMNT tercatat mengalami penurunan 3,22% menjadi Rp 4,32 triliun dibandingkan periode semester pertama 2022 yang sebesar Rp 4,46 triliun.
Secara rinci, pendapatan tersebut dikontribusi dari penjualan semen kepada pihak ketiga yang naik menjadi Rp 2,62 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 2,56 triliun. Sedangkan penjualan semen kepada pihak yang berelasi turun menjadi Rp 366,19 miliar dari tahun sebelumnya Rp 475,34 miliar.
Lainnya dikontribusi dari penjualan terak kepada pihak berelasi Rp 894,77 miliar, turun dari sebelumnya Rp 1,01 triliun. Sedangkan penjualan beton kepada pihak ketiga naik tipis menjadi Rp 269 miliar.