Emiten afiliasi Tommy Soeharto, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) berencana menyiapkan dana hingga US$ 84 juta atau sekitar Rp 1,27 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.181 per dolar AS untuk pengadaan kapal perusahaan 12 bulan ke depan.
Perusahaan baru saja mencatatkan saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ini (9/8) dengan meraih dana hasil penawaran umum perdana atau IPO senilai Rp 270,70 miliar.
Komisaris Utama HUMI, Abdul Rachim Sofyan, mengatakan dana untuk belanja kapal tersebut sebagian besar akan didapatkan dari pendanaan dari lembaga maupun non lembaga keuangan. Sisanya, sekitar 20% akan diambil dari hasil hajatan IPO.
“Hingga saat ini, kapal kami ada 46 kapal, Desember ini bisa saja tambah. Ada permintaan 2 kapal dan akan cepat karena sudah setengah jadi. Armada kapal yang sudah ada didominasi oleh chemical carrier,” ujar Abdul dalam konferensi pers HUMI di Jakarta, Rabu (9/8).
Direktur Utama Humpuss Maritim Tirta Hidayat mengatakan penambahan kapal akan mengacu kepada permintaan dan tender dengan klien. Ketika permintaan kapal dari klien memiliki jangka waktu yang diberikan sebentar, HUMI akan menempuh cara sewa menyewa. Namun, dengan menyewakan kapal maka keuntungan yang didapat hanya dari selisih sewa.
Cara lain HUMI memenuhi permintaan kapal klien yaitu melalui dengan melihat kapal bekas atau dengan memesan kapal baru dengan ketentuan klien memberikan jangka waktu yang panjang. Hal tersebut karena waktu yang diperlukan untuk memesan kapal baru memakan waktu minimal 18 bulan.
Sampai dengan Maret 2023, HUMI tercatat membukukan pendapatan usaha senilai US$ 23,26 juta naik dibanding tahun sebelumnya yang senilai US$ 21,31 juta. Sedangkan, laba bersihnya mencapai US$ 3,83 juta dibanding tahun sebelumnya US$ 3,10 juta.
Sepanjang 2023, HUMI menargetkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$50 juta hingga US$60 juta. Hingga semester pertama tahun ini, perseroan sudah menyerap capex sebanyak US$ 25 juta.
HUMI berencana mengembangkan bisnis secara anorganik dengan menambah rekan kerja sama dengan beberapa perusahaan luar negeri. Perseroan menargetkan kerja sama dengan negara-negara di Benua Amerika yang memiliki bisnis perkapalan maju serta negara di Benua Eropa seperti Belanda, Jerman dan Qatar.
Tirta menyebutkan kerja sama dengan Belanda sudah masuk pembicaraan awal sementara dengan Jerman masih akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Saat ini, HUMI sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan Amerika dan Jepang.
Humpuss Maritim Internasional sudah berdiri sejak 2016 dengan nama Misi Hutama Internasional. Bila melirik lebih jauh, sejarah perusahaan bisa ditarik dari 1986 saat PT Humpuss selaku induk grup mendirikan divisi gas alam cair alias LNG. Perusahaan mulai beroperasi pada 1990 dengan satu kapal LNG berkapasitas 136 ribu meter kubik metana.