PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menargetkan dapat meraup pendapatan Rp 2 triliun hingga akhir 2023. Adapun, pendapatan perusaahaan pada semester pertama 2023 tercatat sebesar Rp 982 miliar.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dikelola oleh Kementerian Keuangan ini juga menargetkan laba bersih Rp 430 miliar di penghujung tahun 2023. Pada enam bulan pertama ini, SMF menorehkan laba Rp 245 miliar dengan pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp 4,6 triliun.
Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto mengatakan laporan keuangan perusahaan hingga semester pertama 2023 tumbuh positif. Apalagi, SMF tercatat membukukan aset senilai Rp 34,27 triliun.
"SMF optimis pertumbuhan pendapatan Rp 2 triliun, saat ini pendapatan perusahaan saja hampir sentuh Rp 1 triliun," ujar Bonai kepada wartawan, dalam konferensi pers kinerja SMF di Sulawesi Selatan, Jumat (11/8).
Bonai juga mengatakan beberapa program yang sedang dilaksanakan perusahaan seperti inisiatif strategis pembiayaan homestay dan peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh.
Program pembiayaan homestay merupakan sinergi SMF dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang bertujuan memberikan pembiayaan bagi pemilik homestay untuk membangun atau merenovasi homestay agar menarik bagi wisatawan.
Program yang sudah dijalankan sejak tahun 2018 ini, hingga semester I tahun 2023 telah membiayai 157 Homestay di 17 desa wisata dengan total nilai pembiayaan sebesar Rp 12,64 miliar.
Adapun program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh merupakan sinergi SMF dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Program ini bertujuan memberikan pendanaan kepada masyarakat yang tinggal di daerah kumuh untuk merenovasi rumahnya agar layak untuk dihuni," katanya.
Hingga semester pertama 2023, perseroan telah meningkatkan kualitas rumah di daerah kumuh sebanyak 398 rumah dengan serapan anggaran mencapai Rp 28,75 miliar di 17 kota atau pun kabupaten seluruh Indonesia.