Lima emiten yang sahamnya juga dimiliki oleh investor kawakan Lo Kheng Hong masuk dalam jajaran 100 perusahaan terbesar di Indonesia versi Fortune Indonesia. Lima emiten tersebut yakni PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP).
Dalam seleksinya, salah satu syarat yang menjadi penilaian Fortune Indonesia 100, yakni 100 perusahaan terbesar versi Fortune harus mengantongi pendapatan minimal Rp 10 triliun sampai dengan akhir tahun lalu. Penilaian itu merujuk pada laporan keuangan 2022, sehingga Fortune mengkurasi laporan keuangan tahun lalu dari berbagai perusahaan terbuka maupun tertutup.
Dengan begitu, jika diakumulasi total pendapatan 100 perusahaan tersebut berjumlah Rp 5.632 triliun. Tak hanya itu, perusahaan yang masuk ke dalam daftar Fortune tersebut 28,75% telah berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 25,81%.
Tercatat lima emiten tersebut memang memiliki pendapatan di atas Rp 10 triliun pada akhir 2022. Adapun perusahaan-perusahaan tersebut juga sudah mengeluarkan rilis kinerja terbarunya. Berikut kinerja keuangan lima emiten yang sahamnya dimiliki Lo Kheng Hong pada semester satu 2023:
- PT ABM Investama Tbk
Emiten induk investasi yang fokus pada sumber energi, layanan energi, dan infrastruktur energi ini mencatatkan pendapatan senilai US$ 763,18 juta atau naik 17,01% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Begitu pula dengan laba bersih perusahaan yang mengalami kenaikan 97,43% yang nilainya menjadi US$ 188,52 juta.
Dalam rangka mendukung kegiatan operasional, perusahaan yang berkode saham ABMM ini tercatat telah melakukan belanja modal sekitar US$ 190 juta pada semester satu. Perusahaan juga telah mengalirkan US$ 100 juta untuk investasi alat baru dalam rangka pertumbuhan bisnis.
“Dengan masuknya ABM ke dalam 100 perusahaan besar versi Fortune, kami akan terus meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan perusahaan” ujar Direktur Utama ABM Investama Andi Djajanegara dalam keterangan resmi dikutip Rabu (16/8).
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
CIMB Niaga mengantongi laba bersih sebesar Rp 3,23 triliun, naik 27,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. CIMB lantas menghasilkan laba per saham Rp 129,67. Capaian laba Bank CIMB merupakan kontribusi dari pendapatan bunga yang naik 34,9 secara tahunan menjadi Rp 7,91 triliun. Torehan ini mampu meredam beban bunga yang melesat 64,75% menjadi Rp 3,01 triliun.
- PT Bank OCBC NISP Tbk
Bank OCBC NISP membukukan laba bersih sebesar Rp 2,1 triliun, tumbuh 25% secara tahunan. Pertumbuhan laba bersih bank didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 21%. Kinerja ini didukung oleh pertumbuhan perbankan ritel dan korporasi, sehingga kredit yang disalurkan mencatatkan kenaikan sebesar 12%. Total aset mencapai Rp 245 triliun, meningkat 10%.
- PT Gajah Tunggal Tbk
Emiten produsen ban membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 359,09 miliar hingga paruh tahun 2023 atau melesat 462% dibandingkan periode yang sama. Pada semester I 2022 emiten produsen ban tersebut tercatat rugi Rp 63,88 miliar. Laba tersebut berhasil dibukukan di tengah merosotnya nilai penjualan. Melansir dari laporan keuangannya, GJTL meraup penjualan Rp 8,11 triliun dari sebelumnya Rp 8,28 triliun.
- PT Tunas Baru Lampung Tbk
Emiten yang bergerak dalam bidang produksi minyak goreng sawit, gula, minyak sawit dan sabun, serta bidang perkebunan kelapa sawit, nanas dan tebu ini mencatatkan pendapatan yang hanya naik tipis 0,15% menjadi Rp 8,01 triliun dari sebelumnya Rp 8 triliun. Namun laba bersihnya justru menurun dari Rp 381,89 miliar menjadi Rp 335,67 miliar.