PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI membagikan 6,10 juta saham BBRI senilai Rp 33,24 miliar kepada para direksi dan komisaris perseroan. Pemberian sejumlah saham itu dalam rangka pemberian remunerasi bagi bank umum sesuai POJK No.45/POJK.03/2015.
Pemberian saham dilakukan menjelang publikasi laporan keuangan semester satu 2023. BRI berencana merilisnya pada Rabu (30/8) mendatang.
Mengutip keterbukaan informasi BEI dikutip Senin (28/8), transaksi tersebut berlangsung serentak pada 18 Agustus 2022 dengan harga transaksi Rp 5.450 per saham.
Sunarso selaku Direktur Utama BRI tercatat memperoleh jatah saham paling banyak hingga 549.000 lembar atau senilai Rp 2,99 miliar. Kemudian Wakil Direktur Utama Catur Budi Harto memperoleh 494.100 lembar saham senilai Rp 2,69 miliar.
Sembilan direksi lainnya, memperoleh masing-masing 466.600 lembar saham BBRI senilai Rp 2,54 miliar. Yakni Direktur Bisnis Mikro Supari, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah Amam Sukriyanto, Direktur Bisnis Konsumer Handayani, Direktur Human Capital Agus Winardono, Direktur Keuangan Viviana Dyah Ayu Retno K, Direktur Digital and Teknologi Informasi Arga M. Nugraha, Direktur Manajemen Risiko Agus Sudiarto, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan Agus Noorsanto, dan Direktur Kepatuhan A. Solichin Lutfiyanto.
Namun berbeda dengan yang lain, Direktur Jaringan dan Layanan Andrijanto hanya memperoleh bagian 388.800 lembar saham senilai Rp 2,12 miliar.
Sementara di jajaran Komisaris, hanya ada dua nama yang dilaporkan menerima remunerasi yakni Komisaris Utama Kartika Wirjoatmodjo dan Komisaris Rabin Indrajad Hattari.
Kartika Wirjoatmodjo menerima 247.000 lembar saham BBRI senilai Rp 1,35 miliar. Sedangkan Rabin Indrajad Hattari menerima 222.300 lembar saham BBRI senilai Rp 1,21 miliar.
Sedangkan Wakil Komisaris Utama Independen Rofikoh Rokhim dan Komisaris Awan Nurmawan Nuh tidak ikut serta. Begitupun dengan Komisaris Independen lainnya seperti Dwi Ria Latifa, Hendrikus Ivo, Heri Sunaryadi, Agus Riswanto Paripurna Poerwoko Sugarda, dan Nurmaria Rosa.
Dengan demikian maka kepemilikan porsi saham di BRI di sisi direksi komisaris mengalami perubahan menjadi sebagai berikut:
- Komisaris Utama: Kartika Wirjoatmodjo dari 442.800 menjadi 689.800 saham.
- Komisaris: Rabin Indrajad Hattari dari 398.400 menjadi 620.700 saham.
- Direktur Utama: Sunarso dari 2,68 juta menjadi 3,23 juta saham.
- Wakil Direktur Utama: Catur Budi Harto dari 1,34 juta menjadi 1,83 juta saham.
- Direktur Bisnis Mikro: Supari dari 2,42 juta menjadi 2,89 juta saham.
- Direktur Bisnis Kecil dan Menengah: Amam Sukriyanto dari 1,06 juta menjadi 1,52 juta saham.
- Direktur Bisnis Konsumer: Handayani dari 2,95 juta menjadi 3,42 juta saham.
- Direktur Human Capital: Agus Winardono dari 1,03 juta menjadi 1,50 juta saham.
- Direktur Keuangan: Viviana Dyah Ayu Retno K dari 1,04 juta menjadi 1,51 juta saham.
- Direktur Digital and Teknologi Informasi: Arga M. Nugraha dari 847.185 menjadi 1,31 juta saham.
- Direktur Manajemen Risiko: Agus Sudiarto dari 1,25 juta menjadi 1,71 juta saham.
- Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan: Agus Noorsanto dari 1,60 juta menjadi 2,07 juta saham.
- Direktur Jaringan dan Layanan: Andrijanto membeli dari 734.200 menjadi 1,12 juta saham.
- Direktur Kepatuhan: A. Solichin Lutfiyanto dari 3,12 juta menjadi 3,58 juta saham.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama Senin (28/8) saham BBRI turun 0,45% ke posisi Rp 5.575 per lembar. Sedangkan secara year to date harga saham BBRI telah naik 14,48%.