KPMG Siddharta Advisory Tanam Investasi Rp 150 Miliar di Indonesia

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 di gerai penukaran uang Festival Rupiah Berdaulat Bank Indonesia (FERBI) 2022 di GOR Basket Indoor, Kompleks GBK, Jakarta, Jumat (19/8/2022).
30/8/2023, 06.10 WIB

Perusahaan akuntan dan audit, KPMG Siddharta Advisory (KPMG) berinvestasi US$ 9,8 juta, setara Rp 150 miliar untuk jangka waktu lima tahun di Indonesia. Investasi itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan transformasi bisnis, dan membangun kolaborasi regional di Indonesia.

Presiden Direktur KPMG Siddharta Advisory Irwan Djaja mengatakan, investasi Rp 150 miliar untuk lima tahun ke depan menunjukkan keyakinan terhadap potensi ekonomi Indonesia dan menegaskan kembali posisi KPMG di tingkat global.

"Keputusan berinvestasi didorong pesatnya pertumbuhan pasar Indonesia di mana banyak peluang kesepakatan dari perusahaan multinasional yang sedang berkembang," kata Irwan dalam paparannya di Menara Astra, Jakarta, Selasa (29/8).

Alasan lainnya, kata Irwan, yaitu transformasi usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi perusahaan yang lebih besar dan munculnya perusahaan rintisan yang inovatif. Serta meningkatnya penanaman modal asing dan dukungan pemerintah yang kuat.

Irwan mengatakan, investasi ini bertujuan menciptakan 300 posisi baru dengan keterampilan tinggi di bidang bidang penting seperti transformasi bisnis, security engineering, data science, keberlanjutan dan perubahan iklim.

“Ini akan memperluas tenaga kerja dan kemampuan perusahaan agar dapat melengkapi klien kami dengan keahlian yang tak tertandingi. Hal itu penting dalam menyikapi tantangan bisnis yang kompleks dengan penuh percaya diri,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Managing Partner KPMG di Singapura dan Anggota Dewan KPMG Ong Pang Thye mengatakan, KPMG akan melanjutkan investasi setelah lima tahun di fase pertama.

Dia juga menyebut pertumbuhan KPMG di Indonesia seiring dengan adanya investasi yang dilakukan perusahaan. "Setelah lima tahun akan kami tingkatkan lagi investasinya di fase kedua," tuturnya.

Adapun pada investasi di fase kedua dia mengatakan, jangka waktunya bisa tiga atau lima tahun, tergantung dari kondisi pasar di Indonesia. Selain kondisi pasar, sentimen geopolitik turut menentukan arah. Namun dia menegaskan investasi yang dilakukan KPMG merupakan investasi jangka panjang.

Dia mengatakan, investasi KPMG di Indonesia akan memanfaatkan jaringan global, keahlian yang luas, dan studi kasus transformasi bisnis yang sukses. Langkah itu untuk memberdayakan bisnis-bisnis di Indonesia dalam berbagai tingkatan. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail