AirAsia Akan Tambah 47 Pesawat Baru, Pendapatan Ditarget Naik 300%

ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/hp/cf
AirAsia Indonesia menargetkan penambahan armada menjadi 75 pesawat dalam tiga tahun ke depan.
Penulis: Syahrizal Sidik
5/9/2023, 18.01 WIB

Perusahaan maskapai berbiaya hemat, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) bakal menambah armadanya dua kali lipat dalam tiga tahun ke depan. Saat ini, jumlah pesawat AirAsia Indonesia ada 28 dan akan ditingkatkan menjadi 75 unit pada 2026 nanti.

Kepala Eksekutif Capital A Berhad, Tony Fernandes, selaku induk dari AirAsia di Indonesia menilai penambahan maskapai ini karena perusahaan menangkap pasar pariwisata yang berkembang setelah pandemi COVID-19.

Sebagaimana diketahui, Indonesia mengalami pemulihan yang kuat dalam industri pariwisata setelah pelonggaran seluruh pembatasan COVID-19 pada tahun ini. Kementerian Pariwisata Indonesia telah merevisi target kedatangan wisatawan asing pada tahun 2023 menjadi 8,5 juta pengunjung dari 7,4 juta.

Fernandes mengatakan, AirAsia akan mendatangkan lebih banyak pesawat berbadan lebar guna membuka rute-rute baru di Indonesia. Diharapkan, dengan jumlah armada yang meningkat akan mengembalikan perjalanan ke tingkat yang normal.

“Saya sangat bersemangat dan kami ingin melakukan konektivitas langsung semaksimal mungkin, kami ingin membuka rute yang belum pernah kami buka sebelumnya,” kata Fernandes, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (5/9). 

Tahun lalu, AirAsia Group Bhd asal Malaysia mengubah namanya menjadi Capital A Berhad untuk mencerminkan pertumbuhan portofolio bisnisnya di luar maskapai penerbangan hemat. Fernandes engundurkan diri sebagai CEO AirAsia X pada Oktober 2022, namun menjabat CEO perusahaan induknya sejak 2018.

AirAsia menargetkan akan meningkatkan pertumbuhan penumpang 300% dari posisi kami sekarang. "Jadi jelas, jika Anda memiliki pesawat yang lebih besar dan kapasitas yang lebih besar, pertumbuhannya akan sangat menarik," ujarnya.

AirAsia Indonesia mencatat lebih dari 1,5 juta penumpang pada kuartal terakhir. Maskapai ini mengoperasikan 33 rute domestik dan internasional hingga akhir tahun lalu.

Sampai dengan 30 Juni 2023, perusahaan mengantongi kerugian bersih Rp 174,22 miliar dengan kerugian operasional Rp 3,92 miliar. Kerugian bersih AirAsia Indonesia terpangkas 84%, membaik dari rugi periode sama di tahun sebelumnya Rp 1,06 triliun.

Di tengah penurunan kerugian, emiten bersandi CMPP ini mengantongi total pendapatan Rp 3,05 triliun, naik 166% dibanding semester pertama 2022 senilai Rp 1,14 triliun.

Pada Selasa ini (5/9), harga saham AirAsia Indonesia terpantau melemah 0,65% ke level Rp 152 setiap saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 1,62 triliun.