Pengelola industri filter kendaraan bermotor PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk (AEGS) mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (11/9).
Perseroan yang menjadi emiten ke-66 di 2023 menetapkan harga Rp 100 per lembar dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Jumlah saham yang ditawarkan 400 juta lembar atau setara 39,76% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sehingga dari aksi korporasi ini perseroan meraih dana segar Rp 40 miliar.
Usai IPO, pada tahun buku 2023 penjualan AEGS diperkirakan mencapai Rp 33 miliar atau setara dengan pertumbuhan 19,48% dibanding tahun sebelumnya Rp 27,65 miliar. Sedangkan laba bersih tahun ini diproyeksikan melambung 66% menjadi Rp 1,37 miliar dari tahun lalu Rp 825,88 juta.
Lalu Direktur Utama PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk Oey Johan Sinatra Sumawi memproyeksi, laba bersih untuk tahun buku 2024 bisa mencapai Rp 3,05 miliar atau melesat 122,63% dibanding proyeksi laba bersih 2023.
Proyeksi laba bersih pada tahun depan tersebut akan ditopang perolehan penjualan yang diperkirakan mencapai Rp 50 miliar atau bertumbuh 51,52% secara tahunan.
“Pada tahun ini, EBITDA kami bisa mencapai Rp 4,44 miliar, sedangkan untuk tahun buku 2024 diproyeksikan Rp 7,13 miliar,” kata Johan usai pencatatan saham perdana AEGS di BEI, Senin (11/9).
Johan optimistis proyeksi kinerja keuangan tersebut bisa terealisasi sesuai guidance perseroan, karena saat ini AEGS memiliki keunggulan kompetitif terkait penguasaan pasar online.
“Kami menyadari para pelanggan mulai beralih dari pembelian offline store ke online store. Melalui jalur distribusi ini, kami dapat menjangkau pangsa pasar online store, sehingga perseroan tidak kehilangan pelanggan yang mulai beralih ke online store,” ujar Johan.
Berdasarkan prospektus, penjualan perseroan periode dua bulan mencapai Rp 3,8 miliar atau mengalami peningkatan Rp 232 juta sebesar 6,41%. Sedangkan pada Februari 2022 lalu mencapai Rp 3,6 miliar. Sejalan meningkatnya penjualan, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 163 juta atau sebesar 67,50% pada Februari 2023.
Pada perdagangan perdana pukul 09.10 WIB, saham AEGS naik 5% ke posisi harga Rp 105 per lembar. Namun tepat pukul 10.00 WIB, sahamnya stagnan di harga IPO.
“Kami bersyukur pada hari ini perseroan telah sukses melakukan pencatatan perdana saham di Bursa. Sehingga, perubahan menjadi perusahaan go public ini merupakan milestone penting bagi kami untuk dapat terus bertumbuh, serta tidak terlepas dari upaya menciptakan good corporate governance,” ucap Johan.
Mengacu pada prospektus IPO AEGS, sebesar Rp 10,31 miliar dari dana IPO akan digunakan oleh perseroan untuk pembelian lahan beserta bangunan pabrik, kantor dan gudang. Senilai Rp 1,27 miliar untuk pembangunan gudang baru di atas lahan yang telah dibeli tersebut. Lalu Rp 3,66 miliar untuk belanja modal pabrik penunjang operasional dan sisanya untuk modal kerja AEGS.
Selain melakukan IPO, perusahaan pemilik brand product AEGIS ini juga menerbitkan 100 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru perseroan. Setiap pemegang empat saham baru berhak memperoleh satu waran, sedangkan setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru AEGS seharga Rp90 per lembar.
Lebih lanjut Johan mengungkapkan, perolehan pendanaan melalui mekanisme IPO diyakini akan mendukung penguatan kinerja operasional maupun kinerja keuangan AEGS pada tahun-tahun mendatang.
“Kami memproyeksikan kinerja keuangan pada tahun ini akan mengalami pertumbuhan secara signifikan dan berlanjut pada tahun- tahun berikutnya,” kata Johan.
Sebagai informasi, PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk telah beroperasi sejak 2015. Perusahaan ini bergerak di bidang penjualan retail industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih, aksesori mobil, serta perdagangan besar bahan konstruksi dari kayu.
Perseroan memiliki titik distribusi eksisting yang ditangani oleh 1.100 distributor dan atau reseller. Selain menjangkau pasar domestik, distribusi tersebut juga tersebar luas menjangkau sebagian besar negara di Asia Tenggara, seperti Filipina, Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand.