Emiten Besutan Sandiaga Uno Saratoga Perbesar Porsi Saham di MDKA

Dokumentasi perseroan
Penulis: Lona Olavia
21/9/2023, 09.37 WIB

Kepemilikan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) atas saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) makin jumbo. Emiten besutan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersebut bisa terbilang cukup aktif bertransaksi di MDKA pada tahun ini. 

Penuntasan transaksi dibantu sejumlah lembaga keuangan dan broker. Yaitu Citibank NA, PT Stockbit Sekuritas Digital, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Bank Permata Tbk (BNLI).

Berdasarkan data KSEI di keterbukaan informasi BEI Rabu (21/9) disebutkan bahwa per tanggal 19 September 2023 jumlah saham MDKA yang dimiliki Saratoga menjadi 4,48 miliar saham atau 18,6% per 19 September 2023. Angka itu bertambah 7,22 juta saham bila dibandingkan dengan kepemilikan sebelumnya yang sebanyak 4,47 miliar saham atau 18,57% per 18 September 2023.

Saratoga diketahui aktif mendukung kebijakan pemerintah dalam transisi energi. Melalui Merdeka Cooper, Saratoga mendukung penuh diversifikasi bisnis dari fosil ke energi terbarukan. Selain transisi energi, Saratoga juga mendukung hilirisasi mineral.

Pada perdagangan Rabu (20/9) saham MDKA ditutup turun 0,91% ke Rp 3.260 per lembar. Secara tahun berjalan bahkan saham MDKA melemah 21,07%.

Sedangkan pada tanggal yang sama, saham SRTG justru melonjak 9,46% ke Rp 1.910 per lembar. Namun secara tahun berjalan saham SRTG juga telah melemah 20,65%.

Sementara PT Mitra Daya Mustika masih tetap memiliki saham sebanyak 2,90 miliar atau setara dengan 12,06%. Lalu Hongkong Brunp & CATL Co Limited menggenggam 1,02 miliar atau setara 5%, Garibaldi Thohir menguasai 1,77 miliar atau 7,36%, dan UOB Kay Hian Private Limited 1,34 miliar atau 5,59% porsi saham.

Per 31 Agustus 2023, jumlah pemegang saham Merdeka Copper Gold sebanyak 33.445 pemegang saham. Bertambah 493 dari bulan sebelumnya sebanyak 32.952 pemegang saham.

Penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham MDKA adalah Edwin Soeryadjaya yang juga pengendali Saratoga dan Winato Kartono komisaris dari PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).