Unilever Plc (ULVR.L) bakal meluncurkan tawaran baru untuk menjual Q Tips dan merek lain. Menurut sumber Reuters, untuk memuluskan aksi tersebut, Unilever Plc telah menyewa bank investasi Morgan Stanley dan Evercore Inc untuk menjual beberapa merek kecantikan dan perawatan pribadi non inti yang mencakup Q-Tips dan Impulse.
Langkah itu menghidupkan kembali upaya yang ditinggalkannya dua tahun lalu. Demikian dikutip dari Reuters, Jumat (22/9).
Portofolio merek yang dikenal sebagai Elida Beauty, mencakup Caress, TIGI, Timotei, Monsavon, St Ives, Zwitsal, Ponds, Brut, Moussel, Alberto Balsam, dan Matey.
Elida menghasilkan pendapatan sekitar US$ 760 juta pada tahun 2022. Unilever bekerja sama dengan Credit Suisse pada tahun 2021 untuk mendivestasi Elida, tetapi membatalkan prosesnya pada akhir tahun itu. Hal itu setelah pemilihan merek untuk dijual oleh perusahaan konsumen lain menghasilkan penawaran yang tidak memenuhi ekspektasi penilaiannya.
“Sejak itu, Unilever berupaya menjadikan Elida sebagai unit otonom yang juga dapat menarik ekuitas perusahaan swasta secara keseluruhan,” tulis sumber.
Morgan Stanley dan Evercore kini telah menghubungi beberapa pihak untuk mengukur minat akuisisi di Elida untuk kesepakatan senilai miliaran dolar.
Mencuatnya kembali rencana divestasi Elida Beauty merupakan langkah besar pertama yang dilakukan Hein Schumacher setelah mengambil alih jabatan CEO Unilever sejak Juli 2023. Ia memang memiliki fokus untuk merampingkan bisnis perusahaan itu yang sedang bergulat melawan inflasi.
Namun Unilever, Morgan Stanley dan Evercore menolak berkomentar atas informasi tersebut.
Industri barang konsumsi telah berjuang dengan melonjaknya biaya selama sekitar dua tahun. Apalagi minyak bunga matahari dan pengiriman hingga pengemasan dan biji-bijian kini menjadi lebih mahal. Hal ini mendorong Unilever, pembuat sabun Dove dan es krim Ben & Jerry's itu meninjau kembali portofolio aset non inti yang dapat dijual untuk mendapatkan uang tunai.
Unilever melampaui perkiraan pertumbuhan penjualan pada kuartal kedua setelah menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang lebih tinggi. Perusahaan juga mempertimbangkan untuk menjual beberapa merek es krimnya di AS, termasuk Klondike dan Breyers.