Perusahaan pengembang properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), resmi menjual mal Neo Soho senilai Rp 1,44 triliun kepada PT NSM Asset Indonesia (NSMAI).
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Direktur APLN, Cesar M Dela Cruz di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, perusahaan melakukan transaksi penjualan tersebut pada 26 September 2023 melalui perusahaan terkendali APLN, PT Tiara Metropolitan Indah (TMI).
Disebutkan, TMI telah melakukan penjualan atas 152 Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMRS) atas pusat perbelanjaan Neo Soho di Pomodoro City, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat.
Dana yang diperoleh dari penjualan mal tersebut sebagian akan digunakan oleh TMI untuk melakukan penyertaan saham baru dalam NSMAI sebanyak 4.335.577 saham seri B yang mewakili 28,58% dari seluruh modal yang telah diterbitkan dan disetor penuh.
Selain penyertaan saham baru, dana hasil penjualan mal Neo Soho rencananya akan diberikan kepada APLN untuk membayar dividen untuk kemudian digunakan membayar utang senilai Rp 850 miliar kepada PT Bank Danamon Indonesia.
Cesar M Dela Cruz memastikan, transaksi ini tidak memiliki dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha APLN. Ini mengingat, perusahaan justru mendapat keuntungan secara finansial dari penjualan aset tersebut.
Sebagaimana diketahui, bukan kali ini saja perusahaan menjual asetnya. Pada 18 Oktober 2022 lalu, perusahaan menjual mal Central Park senilai Rp 4,53 triliun.
Hasil penjualan mal Central Park dipakai untuk melunasi seluruh utang perseroan kepada Guthrie Venture Pte Ltd berdasarkan Senior Secured Term Facility Agreement tertanggal 20 November 2020.
Sampai dengan Juni tahun ini, perusahaan tercatat masih mengantongi kerugian senilai Rp 107,37 miliar dengan raihan penjualan senilai Rp 1,87 triliun.
Total aset perusahaan mencapai Rp 27,86 triliun yang terdiri dari ekuitas senilai Rp 9,52 triliun dan liabilitas Rp 15,51 triliun. Pada Rabu ini, harga saham APLN terpantau mengalami kenaikan 4,90% ke level Rp 150 per unit dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 3,40 triliun.