PT Bank Negara Indonesia Tbk akan memberikan fasilitas kredit investasi Rp 1,2 triliun kepada PT Hotel Internasional Sanur Indonesia (HISI). Pinjaman kepada anak usaha Injourney itu digunakan untuk revitalisasi hotel dan pembangunan convention center di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali.
Penandatanganan dilakukan Pemimpin Divisi Corporate Banking 3 BNI Dipo Nugroho dengan Direktur PT HISI Doddy A Matondang di Sarinah, Jakarta, Rabu (27/9). Hadir dalam agenda tersebut, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati, Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, hingga Direktur Utama Hotel Indonesia Natour Christine Hutabarat.
Adi Sulistyowati mengatakan KEK Sanur akan menjawab kebutuhan masyarakat dalam layanan fasilitas kesehatan bertaraf global. KEK ini nantinya akan mengintegrasikan layanan kesehatan dan pariwisata.
"Diharapkan dapat menangkap peluang devisa yang biasanya dibelanjakan masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/9).
Selain pendanaan, dukungan yang diberikan BNI adalah ekosistem keuangan untuk pegawai KEK Sanur, digitalisasi transaksi keuangan di tenant, hingga billpayment.
"Kami juga akan mengembangkan berbagai solusi keuangan secara end to end untuk seluruh ekosistem bisnis yang akan dibangun di KEK Sanur ini," kata Adi Sulistyowati.
BNI juga menjajaki kerja sama pengembangan pusat inovasi, pusat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta pengembangan kanal-kanal lain di KEK Sanur.
"Sinergi BNI dengan seluruh ekosistem Injourney, lintas BUMN, serta investor swasta juga diharapkan dapat terus terjalin," katanya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, pembangunan KEK Kesehatan dan Pariwisata Sanur, Bali ditargetkan akan mulai rampung pada akhir 2023 mendatang. KEK ini berpotensi menyerap sekitar 43.000 tenaga kerja.
Pengembangan KEK Sanur diproyeksikan mampu menyerap sekitar 4-8 persen masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.
"Pengembangan KEK Sanur akan menata ulang struktur ekonomi agar pariwisata Bali bukan lagi mass tourism seperti sekarang, tapi bergeser kepada quality tourism," kata Erick pada 16 Januari 2023 lalu.