Pendapatan Pos Indonesia Naik 8,39% jadi Rp 2,41 Triliun di Semester I

KATADATA
Pos Indonesia membukukan kenaikan pendapatan 8,39% menjadi Rp 2,41 triliun pada semester pertama 2023 dengan laba bersih Rp 371,68 miliar.
2/10/2023, 20.25 WIB

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) logistik, PT Pos Indonesia mencatatkan pendapatan Rp 2,41 triliun pada semester pertama 2023. Pendapatan Pos Indonesia naik 8,39% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,22 triliun.

Pendapatan Pos Indonesia disokong dari surat dan paket pos Rp 941,13 miliar dari semester pertama 2022 lalu yang senilai Rp 876,71 miliar. Lalu, dari segmen logistik Pos Indonesia mencatat Rp 791,7 miliar hingga semester dua 2023. Selanjutnya pendapatan pos Indonesia juga disokong dari jasa keuangan Rp 479,13 miliar dan ritel sebesar Rp 134,32 miliar.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pelayanan Pos Indonesia juga membengkak 9,7% menjadi Rp 1,67 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 1,59 triliun.

Beban pokok pelayanan terbesar berasal dari surat dan paket pos hingga Rp 813,04 miliar, jasa keuangan Rp 445,16 miliar, dan logistik Rp 374,24 miliar.

Selain beban pokok pelayanan, perusahaan juga mencatatkan beban usaha senilai Rp 427,87 miliar. Beban pokok pelayanan turun 18,41% dari sebelumnya Rp 524,47 miliar.

Adapun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 371,68 miliar pada enam bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 247,51 miliar.

Pos Indonesia mencatatkan liabilitas Rp 4,78 triliun dibanding Desember 2022 Rp 4,11 triliun. Lalu ekuitas Pos Indonesia mencapai Rp 7,56 triliun dari sebelum Rp 6,94 triliun. Sementara jumlah aset Rp 12,35 triliun dari sebelumnya Rp 11,14 triliun.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pos Indonesia Tonggo Marbun sebelumnya mengatakan Pos Indonesia dipercaya dalam memimpin, serta mengkonsolidasikan sektor BUMN logistik untuk membangun ekosistem logistik nasional.

"Saat ini tidak ada BUMN yang secara khusus BUMN logistik dan mungkin perbaikan yang dilakukan oleh Pos, pemegang saham percaya dan mempercayakan Pos untuk memimpin ini," kata Tonggo, seperti dikutip dari Antara, Senin (2/10). 

Tonggo mengatakan, Pos Indonesia memiliki target untuk berkontribusi dalam menurunkan biaya logistik pada ekosistem logistik nasional dari 23% menjadi 15% dari PDB. "Konteksnya dalam ekosistem logistik nasional kita biaya logistik sangat tinggi, 23% dari PDB, kami ditantang untuk ikut serta membantu menurunkannya 8% menjadi 15%," ucap Tonggo.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail