PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara atau PAMA telah mendapat fasilitas pinjaman sindikasi senilai US$ 527,9 juta atau setara Rp 8,25 triliun.
Pemberi fasilitas pinjaman PAMA yang bergerak di bisnis kontraktor pertambangan tersebut antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Selain ketiga bank tersebut, perusahaan juga mendapatkan pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
"Pinjaman US$ 527,9 juta adalah untuk belanja modal atau capital expenditure dan arus kas operasi," kata Sekretaris Perusahaan Sara K. Loebis kepada Katadata.co.id, Kamis (5/10).
Dalam fasilitas pinjaman yang diberikan memiliki tenor 5 tahun dengan JIBOR ditambah 105 basis poin.
Sampai dengan periode Juni ini, UNTR membukukan laba bersih senilai Rp 11,21 triliun, meningkat 8% dibanding periode yang sama pada semester pertama tahun lalu Rp 10,35 triliun. Sedangkan, pendapatan perusahaan juga naik 14% menjadi Rp 68,67 triliun dari tahun sebelumnya Rp 60,44 triliun.
Sebagaimana diketahui, UNTR melalui Pamapersada, mendirikan anak usaha yang bergerak dalam kegiatan usaha pengelolaan kehutanan, pelestarian lingkungan, dan jasa lingkungan.
PT Pamapersada Nusantara (PAMA) bersama PT Energia Prima Nusantara (EPN) membentuk perusahaan patungan PT Pertiwi Nusantara Raya (PNR). PAMA memegang 99,99% saham PNR, sedangkan EPN mengempit 0,0005% saham.
“Penyertaan saham PAMA dan EPN dalam PNR merupakan kelanjutan langkah perseroan secara grup untuk fokus ke arah nature based solutions. Yaitu tindakan-tindakan untuk menjaga, merawat secara berkelanjutan termasuk isu terkait ESG dan emisi karbon,” kata Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K Loebis dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Kamis (3/8).