J&T Global Express perusahaan logistik tengah berupaya memanfaatkan selera investor di Hong Kong dengan penawaran saham senilai 3,92 miliar dolar Hong Kong atau US$ 500,80 juta, setara dengan Rp 7,85 triliun.
J&T Global memperkirakan sahamnya akan mulai diperdagangkan di bursa Hong Kong pada 27 Oktober 2023.
Perusahaan jasa logistik tersebut berencana menjual 326,55 juta saham dengan harga masing-masing HK$ 12 atau setara Rp 24.000 dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham. J&T Global mengatakan baru-baru ini dikutip dari Marketscreener.com, Senin (16/10).
Hal ini menyusul pengajuan penawaran umum bulan lalu oleh Cainiao Smart Logistics Network, cabang logistik e-commerce Alibaba Group.
J&T Global yang mulai beroperasi pada tahun 2015 di Indonesia, kini menyediakan layanan pengiriman ekspres di 13 negara. Negara tersebut termasuk negara-negara di Asia Tenggara dan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Meksiko, Brasil, dan Mesir.
Secara kinerja keuangan, pendapatan perusahaan untuk enam bulan yang berakhir Juni sebesar US$ 4,03 miliar, tumbuh 18,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain Tencent, tercatat ada beberapa investor pra-IPO, termasuk perusahaan ekuitas swasta Hillhouse Capital dan Sequoia Capital dan Temasek, dana kekayaan negara Singapura.
Perusahaan berencana menggunakan dana hasil IPO untuk memperluas jaringan logistiknya, termasuk memasuki pasar baru, serta penelitian dan pengembangan. Morgan Stanley, BofA Securities, dan CICC termasuk di antara bank yang bertindak sebagai sponsor bersama untuk IPO tersebut.