Sejumlah komisaris dan direksi emiten batu bara PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mengajukan surat pengunduran diri usai Geo Energy Limited mengambil alih saham SMMT.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Golden Eagle Energy telah menerima surat pengunduran diri Komisaris Utama SMMT Rizki Indrakusuma, Komisaris Independen SMMT Erwin Sudjono, Direktur Utama SMMT Permana Putra, dan Direktur SMMT Iwan. Surat pengunduran diri telah diterima perusahaan pada 18 Oktober 2023.
"Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota direksi dan dewan komisaris," kata Sekretaris Perusahaan Susanti Nilam dalam keterangan resmi, dikutip Senin (23/10).
Perusahaan menyebut pengunduran diri para komisaris dan direktur ini tidak berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau keelangsungan usaha perseroan.
Pada dokumen yang berbeda, Geo Energy Limited mengatakan jika proses penyelesaian pembelian saham SMMT sejumlah 11,84 miliar lembar saham atau setara 58,65% dari PT Mutiara Timur Pratama telah selesai pada 20 Oktober 2022. Mutiara Timur Pratama merupakan entitas yang terafiliasi dengan Grup Rajawali milik Peter Sondakh.
"Dengan selesainya proses transaksi, kami menyatakan peralihan pemegang saham pengendali perseroan menjadi Geo Energy Investama," tulis Direktur Perusahaan Idres, dalam keterengan resmi di keterbukaan informasi BEI. Nilai akuisisi Geo Energy terhadap SMMT mencapai Rp 2,41 triliun.
Sebelumnya, Direktur Golden Eagle Energy Iwan mengatakan, pada 18 Oktober 2023 telah dilakukan penandatanganan akta jual beli saham. "Transaksi ini akan diselesaikan pada hari perdagangan ditambah 2 hari setelah tanggal penandatangan akta jual beli saham," kata Iwan.
Iwan menjelaskan jika aksi korporasi ini tidak akan berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan.
Ekspansi Bisnis Batu Bara Geo Energy
Geo Energy mengakuisisi SMMT untuk memperluas bisnisnya di sektor batu bara. Pasca akuisisi ini, Geo Energy akan melaksanakan penawaran tender wajib (mandatory tender offer) selama 10-12 pekan ke depan. Geo Energy menetapkan harga mandatory tender offer saham SMMT sebesar Rp 1.305,50 per saham.
SMMT merupakan perusahaan batu bara yang menjalankan usahanya melalui dua anak usahanya. PT Triaryani memiliki konsesi batu bara di Sumatra Selatan melalui perijinan izin usaha pertambangan (IUP) Operasi Produksi yang berlaku hingga tahun 2031. Perusahaan telah berproduksi secara komersial sejak tahun 2014 dengan konsensi seluas 2.143 ha.
Kemudian, PT Internasional Prima Coal (IPC) yang merupakan pemilik konsesi batu bara di Kalimantan Timur memulai perizinan IUP Operasi Produksi yang berlaku hingga tahun 2026 dan dapat diperpanjang hingga 2036. IPC telah berproduksi secara komersial sejak tahun 2010 dengan konsensi seluas 3.238 ha.