Emiten Prajogo Pangestu CUAN Caplok Tambang Pasir Silika di Kaltim

Dokumentasi BEI
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), perusahaan yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu, ekspansi ke bisnis pertambangan pasir silika.
31/10/2023, 11.25 WIB

Perusahaan yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), melakukan ekspansi ke bisnis pertambangan pasir silika. Baru-baru ini, perusahaan melalui entitas anak, PT Prima Mineral Investindo (PMI) mengakuisisi 85% saham PT Sepekat Salut Sejahtera (SSS).

Transaksi ini dilakukan pada 30 Oktober 2023. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Petrindo Jaya Kreasi, Michael menyampaikan SSS saat ini telah memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) pasir silika di Kutai, Kartanegara, Kalimantan Timur dengan wilayah kerja seluas 98,61 hektare. 

“Transaksi akan diselesaikan setelah diperolehnya persetujuan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,” kata Michael berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Selasa (31/10).

Selain itu, Michael menyampaikan setelah dilakukan transaksi tersebut, maka PMI nantinya akan menjadi salah satu entitas anak perseroan yang bertindak sebagai holding dari perusahaan yang bergerak di bidang tambang mineral lainnya. “Penambahan aset berupa tambang pasir silika, sejalan dengan strategi perusahaan dalam melaksanakan diversifikasi usaha,” ucap Michael.

Sebelumnya, PT Prima Mineral Investindo (PMI) mengakuisisi 85% saham PT Silika Salut Jaya (SSJ). Transaksi ini dilakukan pada 11 September 2023. SSJ saat ini sedang dalam proses akhir memperoleh persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk penerbitan izin usaha pertambangan (IUP Eksplorasi) pasir silika di Kutai, Kartanegara, Kalimantan Timur dengan wilayah kerja seluas 461,49 hektare.

Pasir silika merupakan bahan baku untuk pembuatan panel surya. Saat ini pemerintah Indonesia tengah gencar mendorong hilirisasi pasir silika untuk mendukung kemandirian industri photovoltaic module (panel surya) dan semikonduktor. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila