GIC Singapura akan Beli 33% Saham Anak Usaha META Rp 3,3 Triliun

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/tom.
Petugas membantu pengendara yang mengalami keadaan darurat saat melintas di Jalan Tol Layang Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (16/11/2022).
6/11/2023, 10.28 WIB

Sovereign wealth fund (SWF) besutan Singapura, Goverment of Singapore Investment Corporation Pte Ltd (GIC) dikabarkan melakukan pembelian saham PT Margautama Nusantara (MUN), anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).

Melalui perjanjian ini, Warrington Investment Pte Ltd (WIPL) yang dikelola oleh GICSI akan membeli 2.673 saham utama MUN. Transaksi ini akan mewakili sekitar 33% kepemilikan saham MUN dengan total harga pembelian US$ 209,9 juta atau HK$ 1,6 miliar, setara Rp 3,3 triliun. Demikian dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Hong Kong, Senin (6/11).

MUN juga telah menandatangani perjanjian terpisah dengan PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI). MPTI adalah anak perusahaan tidak langsung yang sepenuhnya dimiliki oleh MPTC dan merupakan afiliasi dari perusahaan yang beroperasi di Filipina. Transaksi dilakukan pada Jumat (3/11) lalu. 

Melalui perjanjian ini, MPTI akan membeli 833 saham utama dalam MUN, dengan dasar dilusi penuh. Transaksi ini akan mewakili sekitar 10,3% kepemilikan saham dalam MUN, dengan total harga pembelian US$ 65,4 juta atau HK$ 510,4 juta, setara Rp 1 triliun. Selain itu, MPTI akan memegang kepemilikan saham sebesar 10,3% MUN. 

Selanjutnya setelah penyelesaian penawaran umum terbatas GIC dan MPTI, kepemilikan efektif MPTC di MUN akan berkurang menjadi 50,9% secara dilusi penuh. 

Penyelesaian transaksi ini akan tergantung pada pemenuhan atau pengabaian kondisi-kondisi berikut:

1. Nusantara Infrastructure harus mendapatkan:

(a) penilaian adil dari seorang penilai yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 

(b) persetujuan dari pemegang saham independen Nusantara. Persetujuan pemegang saham independen ini diperlukan karena dilusi ekuitas Nusantara di PT Margautama Nusantara (MUN) dari 76,5% menjadi 43,4%. Dilusi ini akan terjadi sebagai akibat dari pemesanan saham dan akan mengakibatkan laporan keuangan MUN tidak lagi termasuk dalam laporan keuangan Nusantara.

2. Pelaksanaan perjanjian investasi terkait dengan tata kelola dan manajemen MUN.

3. Pemenuhan kondisi-kondisi umum lainnya, seperti memperoleh semua persetujuan yang diperlukan, termasuk persetujuan korporasi, persetujuan kontraktual, dan persetujuan pemegang saham.

Alasan dari transaksi berikut sebab MUN memiliki investasi di beberapa sektor jalan tol di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

  1. Bintaro Serpong Damai (BSD) sepanjang 7,25 km. MUN secara langsung memiliki 88,9% saham.
  2. PT Makassar Metro Network (MMN) sepanjang 10,25 km. MUN secara langsung memegang 99,6% saham.
  3. Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) sepanjang 11,57 km. MUN secara tidak langsung memiliki 99,4% saham.
  4. Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) sepanjang 9,7 km. MUN secara langsung memiliki 35%.
  5. Jakarta-Cikampek Elevated (Japex) sepanjang 38 km. MUN secara langsung memiliki 40% saham.

Sentimen ini berhasil menerbangkan saham META yang merupakan entitas dari Grup Salim sebanyak 6% ke level Rp248 per lembar pada awal perdagangan Senin (6/11).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila