Emiten Rokok Catat Kinerja Positif di Q3, Ada yang Melonjak 1.953%

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
Siswa SD Negeri 3 Sanur menunjukkan sampah putung rokok saat rangkaian acara Gerakan Bersama Anak Anti Asap Rokok (GEBRAAAK) di kawasan Pantai Mertasari, Denpasar, Bali, Jumat (19/5/2023).
6/11/2023, 11.03 WIB

Konsumsi rokok pada masa pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang dinilai akan meningkat. Menurut Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora, momen pemilu 2024 sering kali menjadi sentimen positif bagi sektor konsumen. Hal itu termasuk perusahaan rokok karena terjadi peningkatan daya beli masyarakat.

Emiten rokok tersebut di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC), PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA), hingga PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM).

Sementara secara kinerja kuartal tiga 2023, laba terbesar dari emiten rokok dicetak oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang meraup sebanyak Rp 4,45 triliun per September 2023. Sedangkan jika dilihat dari persentase, yang paling tinggi cuannya adalah PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) terbang sebanyak 1.953%.

Berikut rincian laba dari emiten rokok per kuartal tiga 2023:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

Gudang Garam meraup laba bersih sebesar Rp 4,45 triliun atau tumbuh 197,62% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni senilai Rp 1,49 triliun. Padahal pendapatan GGRM menurun 12,96% atau Rp 81,74 triliun. Penurunan dikontribusikan oleh segmen ekspor yang melemah 1,63% menjadi Rp 1,15 triliun. Tak hanya itu, penjualan dalam negeri anjlok 13,10% ke Rp 80,59 triliun. 

  • PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)

Sampoerna mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat naik 26,58% menjadi Rp 6,20 triliun. HMSP juga membukukan penjualan bersih sebesar Rp 87,29 triliun pada Januari-September 2023. Penjualan tersebut meningkat 4,67% dibandingkan dengan periode September 2022 sebelumnya yakni Rp 83,39 triliun.

  • PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA)

Bentoel Internasional Investama mencatat laba bersih Rp 399,37 miliar. Meroket 1.953% dari periode sama tahun sebelumnya minus sejumlah Rp 21,55 miliar. Lonjakan laba itu ditopang penjualan Rp 6,69 triliun, melejit 38% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,82 triliun.

  • PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM)

Wismilak Inti Makmur meraup laba senilai Rp 441,78 miliar. Laba tersebut naik 160,6% dari periode yang sama sebelumnya 2022 yakni Rp 169,51 miliar. Sementara dari sisi pendapatan, WIIM mengantongi sebanyak Rp 3,71 triliun, naik 40,45% dari periode 2022 sebelumnya senilai Rp 2,64 triliun.

  • PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC)

Indonesian Tobacco meraup laba Rp 18,86 miliar. Susut tipis 2,33% dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp 19,31 miliar. Sementara penjualan perseroan terpantau naik 6,52% menjadi Rp 221,15 miliar, dibanding kuartal tiga 2022 sebesar Rp 207,6 miliar. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila