Emiten pengelola jalan tol milik Grup Salim PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berencana go private dan delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Go private yaitu proses mengkonversi perusahaan publik atau perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI menjadi perusahaan tertutup. Sementara delisting adalah penghapusan saham perusahaan sehingga saham perusahaan tidak dapat lagi diperdagangkan di BEI.
Dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Minggu (12/11) META mengajukan rencana go private dengan alasan-alasan sebagai berikut:
- Setelah penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue di tahun 2010 dan 2018, perseroan tidak melakukan penggalangan dana atau capital raising dari pasar modal dan tidak ada rencana untuk melakukannya di masa depan.
- Kinerja keuangan per 30 Juni 2023 dan 30 September 2023 perseroan merugi.
- Perseroan tidak memberikan dividen kepada pemegang sahamnya setelah tahun buku 2018.
- Terdapat rencana pengembangan di anak usaha sektor jalan tol yang membutuhkan pendanaan besar dan karakteristik usaha tersebut membutuhkan periode yang lama untuk menghasilkan imbal balik investasi. Sebagai akibatnya dapat menambah jangka waktu lebih panjang lagi untuk dapat memberikan dividen kepada pemegang sahamnya.
“Dengan rencana go private, pemegang saham akan memiliki kesempatan untuk menjual kepemilikan Saham mereka dengan harga yang wajar dengan tetap mengacu pada ketentuan hukum yang berlaku,” tulis manajemen.
Manajemen META sebelumnya telah menyampaikan Surat Nomor: 081/NI-CORSEC/XI/23 kepada BEI tanggal 7 November 2023 mengenai permohonan suspensi sementara perdagangan sahamnya. Permohonan dikabulkan terhitung sejak sesi pertama perdagangan efek pada tanggal 8 November 2023 hingga pengumuman lebih lanjut.
Kemudian pada 10 November 2023, perseroan mengumumkan rencana go private dengan menerbitkan informasi kepada pemegang saham dan pemberitahuan akan diselenggarakannya RUPSLB. RUPSLB untuk menyetujui rencana aksi korporasi itu dijadwalkan pada 19 Desember 2023.
Dalam hal rencana go private disetujui dalam RUPSLB, suatu penawaran untuk membeli saham yang dimiliki oleh para pemegang saham publik akan dilakukan melalui penawaran tender oleh PT Metro Pacific Tollways Indonesia.
Harga penawaran sebagaimana dimaksud akan menggunakan formula yang ditetapkan dalam Pasal 79 jo. Pasal 76 POJK No. 3/2021. Harga penawaran akan lebih tinggi dari harga rata-rata tertinggi perdagangan harian di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPS untuk perubahan status perseroan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup.
Lebih lanjut dalam hal rencana go private disetujui dalam RUPSLB, maka para pemegang saham publik yang tidak bersedia menjual sahamnya dalam penawaran tender akan tetap menjadi pemegang saham perusahaan tertutup. Dengan demikian, para pemegang saham publik tersebut tidak dapat lagi menjual sahamnya selama proses penawaran tender.
Mengutip laporan keuangan per September 2023, Nusantara Infrastructure meraih pendapatan Rp 1,42 triliun atau tumbuh 132,07% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 614,64 miliar. Namun perseroan mencatat rugi kepada pemilik entitas induk Rp 156,86 miliar hingga akhir September 2023. Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya yang mencatat laba Rp 65,56 miliar.
Adapun saham META stagnan di posisi Rp 238 per lembar pada perdagangan Selasa (7/11). Namun secara tahun berjalan, saham META sudah melesat 93,50%.