Penjualan Mobil Grup Astra Turun 18,9% pada Oktober, Pangsa Pasar 56%
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penurunan penjualan mobil 18,9% menjadi 44,46 ribu pada Oktober 2023 sejalan dengan penurunan penjualan mobil nasional. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penjualan mobil Grup Astra mencapai 54,82 ribu.
Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan penjualan wholesales mobil nasional secara akumulatif pada Januari-Oktober 2023 mencapai 836,04 ribu unit. Angka penjualan ini turun bila dibanding periode sepuluh bulan pertama tahun lalu yang mencapai 851.399 unit.
Di sisi lain, penjualan mobil Grup Astra pada Januari sampai Oktober 2023 tercatat 465,86 ribu unit dengan pangsa pasar wholesales mobil Astra sebesar 56%. "Kami berharap penjualan mobil nasional dapat terus positif hingga akhir tahun," kata Boy Kelana dalam keterangan resminya, Senin (13/11).
Melansir data perusahaan, kendaraan mobil merek Toyota dan Lexus paling banyak diminati dengan total penjualan mencapai 27.656 unit per Oktober 2023. Angka ini turun 18,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 33.827 unit.
Selanjutnya, mobil Daihatsu mencatatkan penjualan mencapai 14.099 unit. Perolehan ini menjadikan mobil Daihatsu menempati posisi kedua mobil yang paling diminati setelah Toyota dan Lexus kemudian Isuzu sebanyak 2.531. Sementara UD Trucks terjual 158 unit dan Peugeot diminati sampai 16 unit.
Di sisi lain, penjualan mobil non Astra tercatat 35.811 unit per Oktober 2023, turun 6,6% dibandingkan Oktober 2022 sebanyak 38.368 unit.
Penjualan mobil non Astra terbanyak berasal dari produk mobil dengan merek Honda yang juga mencetak penjualan mobil 11.938 unit pada data Oktober 2023. Lalu diikuti oleh Mitsubishi yang mencatatkan penjualan hingga 8.094 unit.
Selanjutnya Suzuki membukukan penjualan 5.990 unit pada Oktober 2023. Untuk mobil merek Hyundai, terjual 3.032 unit dan Wuling 2.172 unit. Sementara Nissan terjual 94 unit dan lainnya 4.491 unit.
Pada perdagangan Senin ini, harga saham ASII, terpantau mengalami penurunan 2,16% ke level Rp 5.650 setiap saham. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 228,7 triliun. Bila dilihat sejak awal tahun ini, saham induk Grup Astra mengalami koreksi 0,88%.