Aksi boikot terhadap produk-produk yang dinilai mendukung atau memiliki keterkaitan dengan Israel membuat sejumlah waralaba makanan dan minuman ikut terdampak. Salah satunya adalah PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang mengoperasikan gerai waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) dan Taco Bell.
Manajemen FAST mengungkapkan, aksi boikot terhadap produk-produk yang diduga terafiliasi atau mendukung Israel membuat perseroan mengalami penurunan penjualan dan transaksi bisnis. Namun, manajemen tidak menyebut secara detail berapa besar nilai penurunan penjualan dan transaksi tersebut.
"Untuk mengatasi dampak ini, Perseroan merespons dengan merilis sejumlah produk baru dan promosi yang dirancang untuk menggantikan transaksi yang hilang," ujar manajemen FAST dalam laporan hasil public expose, di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (28/11).
Manajemen FAST saat ini fokus melakukan promosi intensif terhadap produk-produk yang dijual. Menjelang Natal dan Tahun Baru yang secara historis berkontribusi tinggi dalam penjualan, FAST akan merilis produk baru yang dirancang khusus untuk suasana perayaan hari besar tersebut.
"Dalam beberapa minggu mendatang, Perseroan berencana untuk meluncurkan produk baru yang terkait dengan tema dan suasana Natal serta Tahun Baru, termasuk menu ayam dan dessert yang akan memikat pelanggan," ujar manajemen FAST.
Hingga September 2023, perusahaan mencatatkan pendapatan Rp 4,62 triliun, naik 7,04% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4,31 triliun. Perusahaan membukukan laba kotor Rp 2,89 triliun, naik 7,43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 2,69 triliun.
Di sisi lain, beban operasional melonjak 13,86% menjadi Rp 3,04 triliun. Alhasil, perusahaan masih membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp 152,42 miliar, membengkak hampir delapan kali lipat dibandingkan periode September 2022 yang rugi Rp 17,16 miliar.