PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengakuisisi fiber optik milik PT Power Telecom sepanjang 967,1 kilometer dengan 1.144,7 km billable length. Perusahaan akan terus menambah aset kedepannya. 

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, jaringan serat optik anyar ini bernilai strategis karena melengkapi portofolio bisnis tower dengan billable ratio sebesar 1,18 kali. Seluruh jaringan optik yang menjadi obyek transaksi ini berada di pulau Jawa.

"Untuk menuntaskan transaksi ini, perseroan mengalokasikan anggaran sebesar Rp85 miliar yang bersumber dari dana internal," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (30/11).  

Dalam catatannya, perseroan menganggarkan belanja modal Rp 7 triliun pada tahun ini dan telah terserap 58% hingga akhir kuartal III-2023.  Oleh karena itu, Theodorus menyebut MTEL memiliki likuiditas yang sangat mencukupi untuk membiayai ekspansi menara dan fiber optik hingga akhir tahun 2023.

"Konsistensi kami dalam mengkonsolidasi bisnis menara, fiber optik dan jasa penunjang lainnya, akan membawa MTEL sebagai Digital Infraco terbesar di Asia Pasifik,” ujarnya. 

Menurut catatan laporan kinerja Kuartal III-2023 MTEL, perusahaan membukukan kepemilikan 37.091 menara, bertambah 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.051 menara.

Sementara jumlah kolokasi melonjak 21% menjadi 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi secara tahunan. Mitratel juga telah memperpanjang serat optik dari sebelumnya hanya 5.872 km menjadi 29.042 km.

“Kami meyakini bahwa lanskap bisnis industri telekomunikasi ke depan akan ditandai dengan dilepaskannya aset menara dan fiber optik milik industri MNO," tuturnya.

Teddy menjelaskan perseroan akan terus menambah aset. Baik berupa menara maupun fiber optik baik secara organik maupun anorganik, termasuk adanya potensi pelepasan aset dari operator telekomunikasi.

Sebelum menambah panjang fiber optik, MTEL juga telah menuntaskan pembelian puluhan menara yang mayoritas berlokasi di Pulau Sumatera  pada akhir September 2023.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail