Jasa Marga Bukukan Laba Bersih Nyaris Rp 6 Triliun di Kuartal 3

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Pengendara mobil mengantre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Tol Jakarta - Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Rabu (28/6/2023). PT Jasa Marga mencatat pada Selasa (27/6) atau H-2 Hari Raya Idul Adha 1444 H sebanyak 182.279 kendaraan keluar dari Jakarta melalui empat gerbang tol utama Jasa Marga atau mengalami peningkatan 43,34 persen dibandingkan hari normal.
Penulis: Lona Olavia
30/11/2023, 15.03 WIB

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) meraup laba bersih nyaris Rp 6 triliun atau tepatnya Rp 5,97 triliun pada kuartal tiga 2023. 

Di mana sebesar Rp 4,1 trilliun dari laba bersih merupakan dampak dari pemenuhan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22 tentang Kombinasi Bisnis sehubungan konsolidasi kembali PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) melalui akuisisi saham PT Lintas Marga Jawa (LMJ) oleh PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) di bulan Juli 2023.

Pendapatan usaha emiten BUMN pengelola jalan tol tersebut juga naik 7,7% menjadi Rp 11 triliun. Ini merupakan kontribusi dari kinerja pendapatan tol sebesar Rp 9,8 triliun yang meningkat 5,1% dari kuartal tiga 2022. Serta kontribusi kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp 1,2 triliun atau naik 34,8% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Realisasi EBITDA perseroan juga meningkat, yaitu mencapai Rp 6,8 triliun, meningkat 5,7% dari kuartal tiga 2022 dengan realisasi EBITDA marjin mencapai level 62,1%. Pencapaian itu di tengah pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru dan peningkatan mobilisasi masyarakat yang menjadi katalis positif atas kenaikan volume lalu lintas perseroan. Selain itu, perseroan mencatat total aset Rp 124,9 triliun.

Hingga kuartal tiga 2023, perseroan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.260 kilometer (KM). Merepresentasikan 48% panjang jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia.

Sementara total konsesi jalan tol yang dimiliki oleh perseroan di periode yang sama adalah sepanjang 1.736 KM di seluruh Indonesia. Jumlah konsesi ini termasuk penambahan konsesi terbaru yang diperoleh perseroan yaitu Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 KM yang dikelola oleh PT Jasamarga Akses Patimban (JAP).

Di tahun 2023 ini Jasa Marga menargetkan pengoperasian secara fungsional untuk ruas jalan tol Jasa Marga Group. Jalan Tol Serpong-Cinere akan melengkapi ruas jalan tol Jasa Marga Group yang dibuka secara fungsional pada periode libur panjang Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Jalan tol ini juga akan terhubung langsung dengan ruas Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3B Ruas Krukut-Limo.

Dalam mengelola proyek jalan tol baru yang ditargetkan selesai secara bertahap pada periode 2022-2025, Jasa Marga berkomitmen untuk mencapai target yang sudah ditetapkan dengan seoptimal mungkin, tetap mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol secara bertahap.

Saat ini, perseroan memiliki beberapa proyek yang tengah berjalan yaitu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi.

Jasa Marga fokus untuk mensinergikan tiga lini bisnis perseroan yakni lini bisnis konsesi jalan tol, lini bisnis pengoperasian dan preservasi jalan tol, serta lini bisnis prospektif untuk meningkatkan dan mengoptimalkan seluruh rantai nilai perseroan.

Jasa Marga memperoleh pendapatan usaha lain dari bisnis anak usahanya, antara lain :

  1. PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), yang bergerak pada bidang jasa layanan pengoperasian jalan tol, pengelolaan parkir di luar badan jalan, pengelolaan transaksi pembayaran, penyedia jasa pembayaran, serta penyedia sistem teknologi dan informasi .
  2. PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM). Perseroan menyediakan layanan pemenuhan SPM untuk jalan tol di bidang preservasi dengan keahlian khusus pemeliharaan jalan tol. Adapun lingkup pekerjaannya meliputi pemeliharaan jalan, jembatan, dan beautifikasi area jalan tol.
  3. PT Jasamarga Related Business (JMRB). Perseroan memiliki bisnis prospektif yang masih terkait dengan jalan tol meliputi pengelolaan tempat istirahat dan pelayanan, pengembangan integrasi transportasi publik, serta penyewaan iklan dan lahan di sepanjang ruang milik jalan tol.