Perusahaan yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), turut andil dalam megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata dengan menyediakan material baku pelampung (floaters) sistem panel surya untuk memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Group, Edi Rivai, menyatakan Chandra Asri Group mendukung penuh penyediaan konten lokal dalam proyek-proyek transisi energi di Indonesia sebagaimana yang dilakukan di PLTS Terapung Cirata.
“Keterlibatan kami di PLTS Terapung Cirata menegaskan kembali komitmen perseroan dalam mereduksi ketergantungan Indonesia akan impor produk petrokimia serta mendukung program Net Zero Emission di Indonesia," kata Edi Rivai, dalam keterangan resminya, Senin (4/12).
Dengan memanfaatkan resin HD Blow UB5206H milik Chandra Asri Group, pelampung pada proyek PLTS Terapung Cirata dirancang khusus untuk menahan beban panel surya, komponen listrik, dan peralatan terkait lainnya.
Floaters menyediakan daya apung yang diperlukan agar panel surya dapat mengapung di atas permukaan air. Pelampung juga membantu menjaga panel surya agar tidak tenggelam, beradaptasi pada perubahan tingkat air, serta memberikan stabilitas sehingga panel surya tidak terguling atau terbalik.
PLTS Terapung yang menempati area waduk lebih dari 200 hektar ini merupakan skala utilitas pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang memiliki kapasitas 192 MWp. Proyek PLTS Terapung Cirata juga masuk sebagai upaya Indonesia untuk meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional demi mewujudkan Net Zero Emission (NZE).
PLTS Terapung Cirata merupakan proyek besutan PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE) yang merupakan joint venture dari PLN Nusantara Renewables dan Masdar (Abu Dhabi Future Energy Company). Proyek hijau ini ditaksir dapat memberikan kontribusi terhadap NZE sebesar 245 GWh/Tahun Energi Hijau serta 214.000 ton reduksi CO2/tahun.
Chandra Asri Group juga berencana memulai proyek solar panel terapung di Waduk Krenceng melalui anak usahanya, PT Krakatau Chandra Energi (KCE). Proyek ini akan diinisiasi melaui konstruksi pembangunan Tahap 1 pada tahun 2024 dengan target kapasitas 9,6 MWp, dan berlanjut ke tahap berikutnya hingga total mencapai 32 MWp. Pelampung yang akan digunakan dalam proyek ini juga akan memanfaatkan 100% resin HD Blow UB5206H milik perusahaan.