PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara resmi mengumumkan suntikan investasi dari TikTok senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,5 triliun ke Tokopedia. Pengumuman yang dilakukan GOTO menjadi jawaban dari kabar yang menjadi perbincangan hangat publik.
Kilas balik, bagaimana Tokopedia.com didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison dan diluncurkan pada 17 Agustus 2009. Berikut Katadata.co.id mencoba merangkumnya.
Misi dari peluncuran Tokopedia yaitu pemerataan ekonomi secara digital. Dalam perjalanan bisnisnya Tokopedia banyak mendapatkan kucuran dana. Perusahaan e-commerce yang berusia 14 tahun ini mendapatkan seed funding atau pendanaan awal dari PT Indonusa Dwitama di tahun yang sama saat Tokopedia diluncurkan ke publik. Setahun setelahnya, Tokopedia meraih pendanaan dari pemodal ventura global seperti East Ventures.
Setelah mendapat suntikan dana dari East Ventures, Cyber Agent Ventures memberikan pendanaan pada 2011. Setahun setelahnya, Netprice ikut menyuntikan dana. Begitu pula dengan Softbank Ventures Korea yang menunjukkan ketertarikannya dengan memberikan dana pada 2013.
Tidak hanya itu, Tokopedia meraih investasi sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI).
Sejarah Terbentuknya GOTO
GOTO merupakan gabungan dari dua perusahaan rintisan terbesar di Indonesia yaitu Gojek dan Tokopedia. Kedua perusahaan ini merger pada 17 Mei 2021. Setelah bergabung, terbentuklah PT GoTo Gojek Tokopedia secara resmi pada 9 November 2021.
Aksi korporasi mendapatkan restu dari investor kedua startup. Misalnya saja seperti Alibaba Group, Astra International, BlackRock, dan Capital Group. Lalu ada DST Provident, Sequoia Capital India dan SoftBank Vision Fund 1. Selanjutnya yakni Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus. Serta Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, dan PayPal.
GOTO berasal dari singkatan Gojek dan Tokopedia, juga berasal dari kata gotong royong dengan arti semangat di balik persatuan. Tujuan dibentuknya GoTo yakni untuk menciptakan dampak sosial dalam skala besar, termasuk menyasar pasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pada 11 April 2022, perusahaan gabungan ini memutuskan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia atau BEI dengan kode ticker GOTO. Perusahaan ini mendapat dana sebesar Rp 15,8 triliun. Jumlah ini menjadikan IPO GOTO sebagai penawaran umum perdana saham terbesar ketiga di Asia, dan kelima di dunia sepanjang sejak awal 2022.
Awal Masuknya TikTok ke Tokopedia
TikTok Shop merupakan bagian dari platform distribusi video singkat TikTok. Aplikasi TikTok baru masuk ke Indonesia pada 2017. Pada tahun keempat, perusahaan asal Cina ini akhirnya meluncurkan inovasi fitur baru mereka di Indonesia.
Sementara itu, peluncuran perdana TikTok Shop terjadi pada 17 April 2021. Dalam peluncuran perdananya kala itu, TikTok di Indonesia menggandeng artis Nagita Slavina untuk mengadakan program live shopping di "Toko Mama Gigi" secara live di TikTok.
Fitur ini diciptakan TikTok sebagai wadah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menjual barangnya secara langsung (live) dan berinteraksi dengan pembeli. TikTok Shop mengusung konsep seluruh kegiatan transaksi dilakukan di dalam aplikasi.
Menurut laporan TikTok pada 2022 dalam laman resminya, mereka menyebut sebanyak 67% pengguna mengatakan TikTok menginspirasi mereka untuk belanja, meskipun mereka tidak berencana untuk belanja. Sepanjang tahun 2022, The TikTok Shop Playbook menyebut, nilai GMV TikTok menyentuh angka US$ 4,4 miliar atau Rp 68 triliun.
Namun sayangnya di tengah puncak popularitasnya di Indonesia, pemerintah mengeluarkan larangan bagi TikTok Shop untuk bertransaksi langsung di platform media sosial oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Hal ini tertuang dalam revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 tahun 2020. Regulasi ini harapannya dapat mengatur mekanisme perdagangan daring atau online melalui aplikasi.
Setelah menghadapi kebijakan dari pemerintah Indonesia, TikTok mengonfirmasi telah mendapatkan izin menjadi penyedia layanan e-commerce dari Kementerian Perdagangan atau Kemendag. Chief Executive Officer atau CEO TikTok Shou Zi Chew mengunjungi kantor Kemendag pada 14 Juni 2023.
“TikTok Shop mendapatkan izin e-commerce dari Kemendag,” kata juru bicara TikTok Indonesia kepada Katadata.co.id, Senin (10/7).
Seiring dengan kabar ini, TikTok Shop dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di unit e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Melansir Bloomberg, kerja sama ini sebenarnya sudah mendapatkan persetujuan dari setidaknya empat kementerian. Seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Menteri Perdagangan, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta Menteri Koperasi dan UKM atau Menkop UKM.
Namun saat itu, kedua belah pihak yakni GOTO dan TikTok masih belum terbuka soal investasi TikTok di Tokopedia. Namun isu yang beredar makin kencang setelah adanya berita dari DealStreatAsia yang menyebut jika perusahaan dari Cina itu bakal mengumumkan segera hasil kesepakatan dengan lini bisnis GOTO yakni Tokopedia.
Pada akhirnya TikTok resmi bekerja sama dengan GoTo Gojek Tokopedia pada hari ini. TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia. TikTok akan menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,5 triliun.