PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) telah mengadakan analyst meeting pada Senin (11/12) kemarin. Investment Analyst Lead Stockbit, Edi Chandren menyoroti beberapa poin pentingnya dalam agenda tersebut.
Adapun target pemasaran dan penjualan emiten besutan Aguan – Salim tersebut untuk 2024 mendatang sebesar Rp 5,5 triliun. Menurut Edi, target ini jauh melampaui ekspektasi sebelumnya yang berada di angka Rp 4 triliun. Dengan demikian, hal itu menandakan kenaikan sebesar 162% dibandingkan target tahun 2023 yang sebesar Rp 2,1 triliun.
Hingga kuartal tiga 2023, realisasi penjualan PANI sudah mencapai Rp 1,7 triliun atau sekitar 82% dari target 2023. Target penjualan 2024 ini, kata Edi, juga akan membuat PANI sejajar dengan pengembang besar lainnya seperti BSDE dan CTRA, yang memiliki penjualan di kisaran Rp 9–10 triliun.
Selanjutnya, berdasarkan perhitungan internal perusahaan, PANI memperkirakan nilai aset bersih (NAV) usai melakukan rights issue dan akuisisi lahan mencapai Rp 188 triliun atau setara dengan Rp 12.035 per saham. Meskipun demikian, estimasi riset Stockbit Sekuritas yang publikasikan pada 25 Oktober 2023 menyatakan NAV PANI sekitar Rp 219 triliun.
Pada penutupan bursa Senin (11/12), valuasi PANI mencapai Rp 90 triliun, terdiri dari market cap sebesar Rp 79,5 triliun, dan potensi dana maksimum dari rights issue sebesar Rp 10,5 triliun.
Terakhir, Edi menyampaikan bahwa PANI tengah dalam proses resmi mengubah lini bisnisnya menjadi properti. “Proses pergantian tersebut ditargetkan dapat selesai dalam waktu dekat, tanpa indikasi waktu yang spesifik,” kata Edi dalam risetnya, Selasa (12/12).
Sebelumnya, Pantai Indah Kapuk Dua menetapkan harga pelaksanaan rights issue senilai Rp 5.000 per lembar. Sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp 10,5 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menawarkan sebanyak 2,09 miliar saham biasa. Nilai nominal aksi korporasi itu senilai Rp 100 per saham atau mewakili 13,42% dari jumlah saham perseroan. Hal itu setelah mendapat pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 22 November 2023.
Dana hasil rights issue akan digunakan untuk sejumlah keperluan. Senilai Rp 9,48 triliun untuk melakukan penyertaan atas saham baru yang akan dikeluarkan oleh tujuh perusahaan target. Sisanya senilai Rp 990 miliar akan digunakan untuk penambahan penyertaan perseroan atas saham baru yang akan dikeluarkan oleh salah satu entitas anak, yakni PT Panorama Eka Tunggal (PET), yaitu sebanyak 990.000 saham baru atau setara dengan 99% kepemilikan saham dalam PET.
Selanjutnya dana dari penambahan penyertaan tersebut akan digunakan oleh PET untuk pembelian tanah di daerah PIK 2 dari PT Karya Indah Raya dan PT Wahana Utama Karya, pihak terafiliasi dari perseroan. PET berencana membeli tanah seluas kurang lebih 22 Ha dari PT Karya Indah Raya dengan nilai sekitar Rp 620,63 miliar termasuk PPn dan seluas kurang lebih 13 Ha dari PT Wahana Utama Karya dengan nilai sekitar Rp 374,97 miliar termasuk PPn.
“Apabila nilai transaksi pembelian tanah ini lebih besar dari nilai penyertaan saham perseroan ke PET, maka atas kekurangannya, akan menggunakan dana kas PET,” ujar Corporate Secretary PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk Christy Grassela, Jumat (24/11).