Alasan Erick Gandeng Investor Hong Kong Masuk RS BUMN

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) saat meninjau salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
13/12/2023, 15.23 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan Hong Kong Swire Pacific Ltd akan menjadi mitra strategis PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation atau IHC. Kemitraan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas rumah sakit pelat merah.

Erick mengatakan tujuan akhir kemitraan strategi tersebut agar IHC dapat bersaing dengan rumah sakit swasta. Meski demikian, ia meyakinkan kemitraan tersebut tidak akan membunuh bisnis rumah sakit swasta.

"Rumah sakit di dalam negeri kurang jumlahnya. Jangan sampai rumah sakit BUMN yang dimiliki PT Perkebunan Negara, Pelni, dan Pertamina tidak punya standar yang sama dengan rumah sakit swasta," kata Erick di Waskita Rajawali Tower, Rabu (13/12).

Menurut Erick, kemitraan ini  akan memperbaiki sistem yang dimiliki rumah sakit milik BUMN. Ia menilai perlu ada pembenahan dari sistem yang berjalan saat ini.

Ia mencontohkan penanganan kasus pasien lansia berusia 75 tahun. Pasien tersebut hingga 20 macam obat tetapi tidak kunjung sembuh.

"Seharusnya saat ada pesan masuk, dokter ahli duduk bersama dan menentukan langkah pengobatan bersama-sama. Jangan masing-masing dokter memberikan obat," katanya.

Erick menyampaikan, perbaikan standar IHC tersebut akan dilakukan bersama dokter muda. "Manajemen rumah sakit itu harus kita perbaiki bersama-sama," ujarnya.

Ia menekankan langkah konsolidasi IHC dalam waktu dekat baru sampai pada penggabungan manajemen beberapa rumah sakit pemerintah. Menurutnya, kemitraan strategis dengan Swire Pacific berbeda dengan standar rumah sakit di Bali yang bekerja sama dengan Mayo Clinic.

IHC telah berkomitmen membangun layanan kesehatan rumah sakit bertaraf internasional bernama Bali International Hospital (BIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, Sanur, Bali.

Direktur Utama IHC drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS mengatakan bahwa saat ini sedang dalam persiapan pengoperasian BIH. Layanan kesehatan ini memiliki teknologi canggih serta punya keunggulan centres of excellence yang disingkat CONGO (Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroentero-Hepatologi, Orthopedic). Selain itu,  tersedia layanan medical check up (MCU) dan diagnostic centre.

Mira menjelaskan, BIH dirancang sebagai pelayanan wisata medis di Indonesia, rencana akan beroperasi pada kuartal II 2024. Infrastruktur kesehatan ini kelak berdiri di atas lahan seluas 5 hektar dengan 4 lantai dan 260 bangsal.

Rumah sakit tersebut juga mengusung konsep ramah lingkungan atau green hospital dengan 183 pohon di sekelilingnya. ”Selain itu, jumlah pohon yang dilakukan relokasi adalah 123 pohon untuk menghindari adanya penebangan pohon di area rumah sakit,” ucapnya di sela Bali and Beyond Travel Fair 2023 di Bali, Sabtu (17/6).

Reporter: Andi M. Arief