PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), kembali memangkas utang dengan cara mengkonversi utang menjadi saham melalui obligasi wajib konversi (OWK).
Berdasarkan dokumen yang disampaikan direksi BNBR, kali ini pihak yang mengeksekusi konversi saham tersebut adalah Fountain City Investment Ltd dengan jumlah saham tambahan yang diterbitkan 38,44 miliar unit saham dengan harga pelaksanaan Rp 64 setiap lembarnya.
Sehingga, perusahaan meraih dana segar Rp 2,46 triliun dari penerbitan saham seri E melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement ini. Pencatatan saham hasil PMTHMETD tersebut telah dilakukan pada tanggal 11 Desember 2023.
“Rencana penggunaan dana untuk restrukturisasi ytang perseroan,” tulis direksi BNBR, dikutip Kamis (14/12).
Sebelum pelaksanaan PMTHMETD, jumlah saham yang disetor dan ditempatkan perseroan adalah sebesar 121,61 miliar lembar saham. Kemudian bertambah menjadi 160,05 miliar unit.
Sebelumnya, BNBR juga melaksanakan obligasi wajib konversi sebanyak 99,55 miliar unit saham. Levoca Enterprise Ltd, Port Fraser International Ltd dan PT Prima Elok Makmur mengambil saham private placement tersebut pada 5 Desember 2023 lalu.
Aksi korporasi ini menyebabkan jumlah saham yang disetor dan ditempatkan perseroan meningkat menjadi 121,61 miliar saham dari sebelumnya sebanyak 22,08 miliar.
Pada perdagangan Kamis ini, saham perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Bakrie ini terpantau bergerak stagnan di level Rp 50 per saham alias level gocap. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 8 triliun. Bila dilihat sejak awal tahun ini, saham BNBR mengalami penurunan 35,9%.