Dorong Transaksi Non Tunai, Bank Mandiri Luncurkan Mandiri Contactless

Mandiri
Mandiri Contactless merupakan fitur pembayaran nirsentuh yang memanfaatkan Near Field Communication (NFC) yang secara resmi diluncurkan di IKEA, Mall Taman Anggrek, Jakarta, Selasa (19/12).\
Penulis: Uji Sukma Medianti - Tim Publikasi Katadata
19/12/2023, 17.22 WIB

Bank Mandiri terus berupaya meningkatkan pemanfaatan transaksi non-tunai untuk mendorong efisiensi dan kenyamanan layanan digital nasabah. Salah satu langkah dukungan yang dilakukan Bank Mandiri adalah menawarkan transaksi effortless dengan Mandiri Contactless.

Ini merupakan fitur pembayaran nirsentuh yang memanfaatkan Near Field Communication (NFC) yang secara resmi diluncurkan di IKEA, Mall Taman Anggrek, Jakarta, Selasa (19/12).

Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan, melalui solusi layanan Mandiri Contactless, para nasabah Bank Mandiri dapat melakukan transaksi belanja dengan cepat dan praktis.

Bahkan dalam nominal tertentu tidak membutuhkan PIN (untuk transaksi domestik hanya bisa di EDC Contactless Mandiri) sehingga transaksi menjadi lebih praktis dan bisa dilakukan dalam hitungan detik. 

“Dalam mengembangkan layanan digital, Bank Mandiri terus berinovasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan transaksi nasabah yang membutuhkan layanan keuangan effortless,” terang Aquarius, dalam keterangan resmi, Selasa (19/12).

Bank berlogo pita emas ini menjelaskan, melalui solusi Mandiri Contactless menawarkan 3 fitur yaitu Mandiri Debit Contactless, Mandiri Kartu Kredit Contactless serta Tap To Pay di Livin’. 

Kartu Kredit Contactless tetap dapat memanfaatkan fitur cicilan/power buy, dan mendapatkan Livin’ poin sesuai jenis kartu, ubah transaksi menjadi cicilan di Livin’ by Mandiri, dan fitur lainnya. 

Layanan tersebut dapat digunakan oleh nasabah Bank Mandiri untuk memenuhi kebutuhan transaksional, serta mendukung dan memberikan kemudahan dalam setiap aktivitas keuangan yang dilakukan oleh Nasabah Bank Mandiri. 

Adapun, layanan ini juga tak hanya dapat digunakan di dalam negeri, namun juga luar negeri (cross border). 

“Misalnya untuk transaksi pembayaran transportasi publik. Bagi nasabah yang belum memiliki Mandiri Debit Contactless, dapat melakukan pergantian kartu melalui join.bankmandiri.co.id, cabang Bank Mandiri dan melalui CSM (Customer Service Machine),” imbuhnya.

Lebih lanjut, Aquarius menyatakan kebutuhan dan kepuasan pelanggan akan tetap menjadi pilar utama perseroan dan pilar budaya kerja Bank Mandiri. 

Sejalan dengan transformasi digital yang digalakkan perseroan dalam beberapa tahun terakhir, Bank Mandiri akan terus membangun ekosistem digital yang andal guna memudahkan masyarakat.  

“Ke depan Bank Mandiri akan terus aktif melakukan inovasi untuk menyediakan solusi seluruh kebutuhan transaksi nasabah dan masyarakat, mulai kebutuhan finansial maupun non finansial,” jelas Aquarius. 

Sementara itu, Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman menyatakan, pihaknya mengapresiasi langkah Bank Mandiri untuk terus meningkatkan edukasi dan penggunaan teknologi pembayaran global terkini dalam masyarakat, sehingga ekosistem pembayaran digital di Indonesia dapat semakin mendekati kelas dunia. 

“Visa turut bangga dapat ikut mendukung peluncuran solusi Mandiri Contactless ini yang menawarkan kemudahan tap to pay saat berbelanja di seluruh dunia, di lebih dari 130 juta merchant di sekitar 200 negara dan wilayah. Saya harap kita akan terus bersama-sama menjadi motor penggerak pembayaran digital berstandar global, menuju cashless society sesuai visi pemerintah,” terang Riko.

Menjelang akhir tahun, Bank Mandiri juga menghadirkan penawaran spesial selama tanggal 19 - 21 Desember 2023 bagi nasabah yang melakukan pembayaran di IKEA Food Mall Taman Anggrek dengan Mandiri Debit Contactless & Tap To Pay di Livin berupa cashback 50% hingga Rp 50 ribu. 

Adapun, sampai dengan November 2023, Livin' by Mandiri telah diunduh hampir sebanyak 35 juta kali. Platform digital andalan perseroan ini telah menghasilkan jumlah nilai transaksi mencapai hingga Rp2.900 triliun atau tumbuh 34 persen secara year on year (yoY) dengan frekuensi transaksi menembus 2,5 miliar transaksi.