Emiten milik taipan Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mendirikan anak usaha baru, PT Armada Maritim Persada (AMP). AMP adalah perusahaan yang bergerak di bidang angkutan laut perairan pelabuhan dalam negeri.
“Pendirian anak usaha baru kami yaitu AMP merupakan bagian dari strategi pertumbuhan kami dengan melakukan integrasi logistik. AMP akan menunjang kegiatan operasional Petrindo, yaitu mengelola pengiriman,” kata Direktur Utama Petrindo Michael dalam keterangan resmi dikutip Kamis (28/12).
Jelas ia, AMP akan menunjang kegiatan transportasi pengangkutan batu bara tambang-tambang melalui sungai dan laut. Sehingga bisa menjangkau para pelanggan perseroan dengan lebih efisien dan efektif.
“Sarana transportasi laut merupakan hal yang penting dalam kegiatan operasional batu bara di Indonesia. Selain karena Indonesia merupakan negara kepulauan, transportasi laut merupakan salah satu metode transportasi yang dapat diandalkan dalam melakukan pengiriman produk,” ucap Michael.
Transportasi sungai dan laut termasuk efektif karena perpindahan barang dapat dilakukan secara bersamaan dalam jumlah banyak, sehingga dapat menekan biaya operasional. Selain itu, transportasi air juga efisien karena dapat dilakukan dalam waktu yang singkat dan lebih cepat dari segi ukuran jarak dan waktu tempuh.
Sebagai latar belakang, berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan yang bergerak di bidang angkutan laut perairan pelabuhan dalam negeri, perlu dibentuk perusahaan khusus untuk mengakomodasikan aktivitas usaha.
Berdasarkan hal itu, maka berdasarkan Akta Pendirian AMP, Petrindo memiliki kepemilikan di dalam AMP sebanyak 9.999 lembar saham atau sebesar 99,99% dengan nilai nominal sebesar Rp 9,99 miliar.
Sementara saham CUAN pada perdagangan Kamis (28/12) nampak masih dalam kondisi disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia.
PT Petrindo Jaya Kreasi merupakan perusahaan induk yang berafiliasi dengan PT Barito Pacific Tbk. Sebagai perusahaan induk, Petrindo mengoperasikan usaha pertambangan batu bara dengan dukungan berbagai anak perusahaan yang tersebar di Kalimantan.
Melalui anak usahanya, PT Tamtama Perkasa, perusahaan telah memproduksi batubara termal sejak tahun 2013 dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta ton per tahun.