Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah investor saham syariah bisa mencapai angka 1 juta orang pada akhir tahun 2024. Target tersebut dianggap realistis meski per akhir 2023 jumlah investor saham syariah baru hanya 138.000.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, potensi arah 1 juta investor saham syariah sangat terbuka dan realistis untuk diraih. Apalagi saat ini jumlah galeri investasi syariah sudah di atas 100 seluruh Indonesia.
Lalu didukung oleh kemajuan teknologi dan kemudahan dalam pembukaan rekening efek. Serta teranyar adalah langkah PT Mandiri Sekuritas berkolaborasi dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI dalam peluncuran layanan investasi #SerbaSyariah.
Jeffrey mengakui, penambahan jumlah investor saham syariah memang tidak secepat konvensional. Hal itu karena minimnya jumlah perusahaan efek yang mengembangkan layanan syariah. Serta perkembangan teknologi yang belum merata di daerah.
Proses pembukaan rekening efek syariah, menurutnya tidak semudah proses pembukaan efek konvensional. Kalau sekarang konvensional mudah sekali dilayani banyak perusahaan efek dan bisa lewat aplikasi dan online, tapi tak demikian dengan calon investor syariah yang panjang prosesnya dan rumit terutama di daerah.
“Mereka harus kirim formulir fisik dari daerah ke Jakarta dan dikembalikan bila data tidak lengkap. Itu menghambat proses pengembangan investor syariah kita. Tapi sekarang identifikasi bisa langsung dan pembukaan RDN secara online di BSI. Proses on boarding syariah akan setara dengan konvensional,” kata Jeffrey di sela - sela acara Peluncuran Investasi Serba Syariah: MOST Syariah dan RDN Online BSI di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (9/1).
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, saat ini pasar modal syariah Indonesia semakin meningkat dan banyak diminati oleh para investor. Hal ini terbukti dari jumlah investor syariah yang terus meningkat selama lima tahun terakhir.
"Jumlah investor syariah meningkat selama lima tahun terakhir dari 44.536 investor pada tahun 2018 menjadi 136.418 investor pada Desember 2023," kata Iman.
Lebih lanjut, Iman menjelaskan jumlah saham syariah juga meningkat sebesar 50% selama lima tahun terakhir. Dari sebanyak 399 saham syariah pada tahun 2018 menjadi 623 saham syariah. Jumlah saham syariah ini berkontribusi sekitar 69% dari total saham pencatatan BEI sebanyak 903 saham perusahaan. Sementara kapitalisasi pasar saham syariah telah mencapai angka 2,7% dari total transaksi pasar saham Indonesia.
RDN Online Syariah
Sementara pada pagi hari ini, BSI meluncurkan layanan Rekening Dana Nasabah (RDN) online bank syariah melalui Mandiri Online Securities Trading (MOST) pertama di Indonesia.
Direktur Utama Bank BSI, Hery Gunardi menyampaikan kerja sama ini membuka akses luas bagi para nasabah ke investasi pasar modal syariah. Serta menandai BSI sebagai full fledged bank syariah pertama di Indonesia yang meluncurkan pembukaan RDN online syariah.
Peluncuran tersebut dipicu dari populasi penduduk muslim Indonesia per 2023 yang mencapai lebih dari 240 juta atau 8% dari total penduduk 278 juta. Sementara berdasarkan data BEI, jumlah total investor pasar modal Indonesia per 2023 mencapai lebih dari 12 juta. Dari angka tersebut tercatat sekitar 137 ribu orang adalah investor saham syariah dari total 5 juta investor saham.
Tak hanya itu, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2022 mencatat, tingkat literasi keuangan pasar modal Indonesia sebesar 4% dan inklusi 5,19%. Sementara literasi keuangan syariah Indonesia sebesar 9,14% dibanding literasi keuangan konvensional mencapai 49,6%.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana menyampaikan angka-angka statistik dan hasil survei literasi, serta inklusi keuangan pasar modal tersebut menunjukkan besarnya potensi pertumbuhan pasar modal syariah di Indonesia.
"Melihat potensi tersebut, Mandiri Sekuritas berkomitmen tinggi terus meningkatkan peran aktifnya dalam menumbuhkan tingkat literasi dan inklusi keuangan pasar modal syariah melalui layanan investasi #SerbaSyariah," kata Oki.
Oki juga mengatakan kolaborasi Mandiri Sekuritas dan BSI merupakan wujud komitmen keduanya demi mengembangkan ekosistem investasi syariah digital di Indonesia. Ia juga berharap kerja sama ini dapat bermanfaat bagi lebih banyak investor yang ingin lebih maju dalam berinvestasi.
"Melalui kolaborasi ini, nasabah dan masyarakat memiliki akses investasi di pasar modal syariah yang lebih mudah, luas, dan halal," kata Oki.