Pemegang saham pengendali emiten klub sepak bola Bali United, Pieter Tanuri melepas sebanyak 97,10 juta saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA).
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi tersebut terbagi jadi dua, yakni sebanyak 66,70 juta saham pada 5 Januari 2024. Kemudian, sebanyak 30,40 juta saham pada 11 Januari 2024.
Selain itu, harga jual pada kedua transaksi tersebut masing-masing sebesar Rp 165 per saham. Dengan demikian, Pieter meraup dana sebesar Rp 16,02 miliar.
"Tujuan dari transaksi, divestasi. Status kepemilikan saham, langsung," kata Pieter dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (15/1).
Adapun jumlah kepemilikan saham Pieter sebelum transaksi sebesar 2,45 miliar atau 40,97%. Setelah transaksi, kepemilikannya tersisa 2,36 miliar saham atau 39,35%.
Mengutip RTI Business, saham pengelola klub bola itu tercatat terapresiasi 0,62% ke level Rp 161 per saham pada penutupan perdagangan sore ini, Senin (15/1). Volume yang diperdagangkan 1,33 juta dengan nilai transaksi Rp 221,90 juta, dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 966 miliar.
Untuk diketahui, Pieter adalah pengusaha yang aktif berinvestasi di beragam sektor, mulai dari perbankan, industri digital, hingga produsen ban.
Jejak Pieter Tanuri di pasar modal terbilang panjang. Ia memulai kariernya pada 1990 sebagai Direktur di PT Trimegah Securities Tbk dan sebagai Presiden Komisaris pada periode 2004-2007. Dirinya juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Buana Capital sejak 2010 dan Komisaris PT Philadel Terra Lestari sejak 1997.
Pieter juga sebelumnya tercatat sebagai pemilik PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), produsen ban kendaraan di Indonesia sebelum diambil oleh Michelin. Ia juga sebelumnya menjadi salah satu pemegang saham di PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) melalui PT Philadel Terra Lestari namun akhirnya dijual kembali kepada Grup Salim.