Calon emiten yang bergerak di bidang layanan jasa higienitas dan sanitasi PT EcoCare Indo Pasifik Tbk (HYGN) mengincar pertumbuhan kinerja, baik pendapatan dan laba sebesar 15% - 25% per tahunnya.

“Untuk mengejar pertumbuhan tersebut, kami akan meningkatkan kompetensi SDM kami, ekspansi bisnis ke kantor – kantor terutama di kota yang sedang bertumbuh seperti Pekanbaru, Lampung, Jambi. Serta akan invovasi produk dan desain produk yang baru,” kata Direktur PT EcoCare Indo Pasifik Tbk Flora Chandra di Jakarta, Senin (22/1).

Pada tahun 2022, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 15,02 miliar, naik 49,04%, dibandingkan dengan laba tahun berjalan 2021. Adapun, hingga akhir Juli 2023 laba perseroan sudah mencapai Rp 8,79 miliar, tumbuh 128,99%, dibandingkan dengan laba periode berjalan di tahun sebelumnya.

Kenaikan laba dikarenakan skala ekonomi dan angka penjualan yang lebih tinggi. Penjualan perseroan tercatat sebesar Rp 186,46 miliar di akhir 2022, mengalami peningkatan 19,50%, dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2021.

Sementara pendapatan untuk periode Juli 2023 tercatat sebesar Rp 131,41 miliar, naik 29,14% dibandingkan dengan pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan jasa hygiene dan kebersihan sebesar 26,34%. Sebab bisnis di Indonesia kembali normal setelah pandemi Covid 19, serta lebih banyak penerapan kebersihan di area properti dan peningkatan jasa pembasmi hama sebesar 72,53%.

Setelah penawaran umum perdana saham atau IPO, perseroan akan menavigasi dan menyeimbangkan antara pertumbuhan, kekuatan neraca, dan pembagian dividen kas dari total laba bersih tahun berjalan perseroan. Namun perseroan menginginkan untuk membayarkan dividen sebanyak-banyaknya 30% dari laba tahun berjalan perseroan, yang dimulai dari tahun buku 2023.

Sebagai informasi, Ecocare bakal melepas sahamnya ke publik sebanyak 525 juta sahaam dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham. Nilai ini setara dengan 20,79% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Ecocare menawarkan harga sahamnya kepada publik Rp 135 sampai Rp 145 per saham. Dari IPO, perusahaan bisa meraih Rp 76,12 miliar.

Hasil dana yang dikumpulkan dari IPO sekitar 13,50% atau Rp 8,8 miliar akan digunakan perusahaan untuk pembelian gudang. Lalu sekitar 49,20% digunakan untuk modal kerja.

Adapun 18,50% akan digunakan untuk belanja modal dan 10,80% digunakan untuk penyetoran modal kepada perusahaan anak, yaitu PT Tukang Bersih Indonesia atau TBI. Terakhir, 8% akan digunakan perseroan untuk penyetoran modal kepada perusahaan anak, yaitu PT Indocitra Pacific atau ICP.

Group Chief Executive Officer PT Ecocare Indo Pasifik, Wincent Yunanda mengatakan, model bisnis jasa higienitas yang dimiliki perusahaan melibatkan pembelian peralatan higienitas yang strategis seperti pengharum ruangan, door mats, sanitary bin, dan kemudian menyewakannya kepada klien. Pada Juli 2023, portofolio tahunan perseroan di tiga bidang usaha mencapai Rp 220 miliar.

“Dengan dana IPO, kami akan dapat mempercepat pertumbuhan kami melalui ekspansi ke kota-kota tingkat 2 dan tingkat 3 di Indonesia,” katanya.

Meningkatnya kesadaran akan kesehatan telah mendorong penjualan secara signifikan, sehingga perlunya memperoleh dana untuk berinvestasi pada peralatan penting dan modal kerja guna pertumbuhan lebih lanjut.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT KGI Sekuritas Indonesia. Berikut jadwal proses IPO Ecocare Indo Pacific :

  • Masa penawaran awal : 19–24 Januari 2024
  • Tanggal efektif : 31 Januari 2024
  • Masa penawaran umum perdana saham : 1 sampai Februari 2024
  • Tanggal penjatahan : 5 Februari 2024
  • Tanggal distribusi saham secara elektronik : 6 Februari 2024
  • Tanggal pencatatan saham pada bursa efek Indonesia : 7 Februari 2024

Didirikan pada tahun 2007, model bisnis HYGN berpusat pada tiga sektor usaha, yakni layanan jasa higienitas dan sanitasi melalui merek ecoCare, layanan pengendalian hama melalui merek pestCare, dan layanan kebersihan melalui merek TukangBersih. Perusahaan menguasai pangsa pasar lebih dari 30% dan hadir di 20 kota di seluruh Indonesia, melayani lebih dari 10.000 klien. 

Untuk layanan kebersihan, selain layanan kebersihan biasa, HYGN memiliki aplikasi B2C dan web sendiri di tukang bersih, di mana pelanggan dapat dengan mudah memesan petugas kebersihan secara digital.